Kamis, 01 Mei 2014

Surat Sasan Al Bashri kepada Umar bin Abdul Aziz

Al-Basri berkata, “Ketahuilah,
sesungguhnya tafakkur Itu mengajak
pelakunya kepada kebaikan dan
mengamalkannya. Menyesali kejahatan Itu
membuat pelakunya meninggalkannya.
Apa yang telah hilang – kendati sangat
banyak-tidak bisa dibandingkan dengan
apa
yang masih ada, kendati mencarinya
adalah sesuatu yang mulia. Bersabar
terhadap kelelahan sebentar yang
menghasilkan istirahat lama itu lebih baik ,
daripada penyegeraann istirahat sebentar
yang menghasilkan kelelahan abadi.
Waspadalah terhadap dunia yang menipu,
berikhianat, dan memperdaya. ia berhias
dengan tipuannya, berdandan dengan
muslihatnya, membunuh manusia dengan
mimpi-mimpinya, dan membuat ridu para
pelamarnya, hingga Ia menjadi seperti
pengantin yang menjadi pusat perhatian.
Semua mata melihat kepadanva.
Semua hati rindu kepadanva. dan semua
jiwanva tertarik kepadanya. Ia menjadi
pembunuh bagi semua suami- suaminya.
Tragisnya orang yang masih hidup tidak
mau belajar dari orang yang telah
meninggal dunia, generasi terakhir tidak
mengambil pelajaran dari generasi pertama,
orang bijak tidak mendapatkan manfaat
dari banyaknya
pengalaman, dan orang yang kenal Allah
dan beriman kepada-Nya tidak ingat
ketika la diberi penjelasan tentang dunia.
Akibatnya, hati manusia mencintai dunia
dan jiwa mereka kikir dengannya. Ini
semua tidak lain bentuk kerinduan kita
kepada dunia, karena barangsiapa
merindukan sesuatu, Ia tidak memikirkan
yang lain. Ia mati ketika memburunya
atau berhasil mendapatkannya. Kedua
orang tersebut adalah perindu dan pemburu
dunia.
Perindu dunia telah sukses mendapatkan
dunia dan tertipu dengannya. Dengan
dunia, Ia lupa akan prinsip dan hari
akhirat. Hatinya disibukkan oleh dunia.
Hatinya dibuat larut oleh dunia, hingga
kakinya tergelincir di dalamnya, dan
kematian datang kepadanya dengan sangat
cepat daripada sebelumnya. Ketika itu,
penyesalanya pun menggelembung,
kesedihannya membesar, terkumpul padanya
sakaratul maut dan rasa sakitnya dengan
sedih kehilangan dunia.
Sedang orang kedua meninggal sebelum
berhasil memenuhi kebutuhannya. Ia pergi
dari dunia dalam keadaan terpukul
hatinya, tidak mendapatkan apa yang
dicarinya
dan jiwanya tidak bisa istirahat, dari
kelelahan. Ia keluar dari dunia tanpa bekal
dan tiba tanpa membawa oleh-oleh. Oleh
karena itu, waspadalah secara penuh
terhadap dunia, karena dunia itu tak
ubahnya seperti ular; kulitnya halus, namun
racunnya mematikan.
Berpalinglah dari apa saja di dunia ini
yang menarik hatimu, kanena jarang sekali
sesuatu yang ada di dunia ini yang
menemanimu. Buanglah seluruh ambisi
kepada dunia dari dalam hatimu, karena
engkau mengetahui dunia itu menyakitkan
dan engkau yakin akan berpisah dengannya.
Oleh karena itu, waspadalah wahai
Amirul Mukminin. Karena sesungguhnya
pemilik dunia, setiap kali ia senang
kepadanya maka itu berubah menjadi
kebencian.
Orang yang gembira di dunia ialah orang
yang tertipu, orang yang bermanfaat di
dalamnya kelak menjadi orang yang
merugi, kemakmuran di dalamnya diberikan
bercampur dengan cobaan, dan keabadian
di dalamnya berubah menjadi fana.
Kebahagiaan di dalamnya bercampur
dengan kesedihan, dan akhir kehidupan di
dalamnya adalah lemah dan tidak berdaya.
Oleh karena itu, lihatlah dunia seperti
penglihatan orang zuhud yang hendak
meninggalkannya, dan jangan melihat
dunia seperti penglihatan perindu yang
jatuh cinta.
Ketahuilah, bahwa dunia itu
menghilangkan tamu yang telah menetap,
dan menyakitkan orang tertipu yang
merasa aman. Apa yang telah berlalu dari
dunia tidak akan kembali lagi, dan apa
yang akan datang tidak bisa diketahui, apa
lagi ditunggu.!
Waspadalah terhadap dunia, karena
mimpi-mimpinya dusta belaka, khayalan-
khaya
lannya batil kehidupannya melelahkan, dan
kejernihannya adalah keruh. Engkau
terancam mendapatkan dua hal di dunia
ini; nikmat yang akansirna, dan cobaan
yang akan datang, atau musibah yang
menyakitkan, dan kematian yang memutus
segala-galanya.
Sungguh, dunia itu melelahkan seseorang,
jika ia mau berpikir. Ia berada dalam
nikmat yang membahayakan, takut terhadap
musibah-musibah yang ada di dalamnya,
dan meyakini kematian. Seandainya Allah
Yang Maha pencipta tidak menyampaikan
berita tentang dunia, dan tidak memberi
perumpamaan tentang dunia, dan tidak
memerintahkan manusia bersikap zuhud di
dalamnya, pasti dunia membangunkan
orang yang tidur, dan mengingatkan orang
yang lupa diri!
Bagaimana tidak, padahal telah datang
pelarang dari Allah Azza wa Jalla dan
banyak sekali penasihat di dalamnya?
Dunia di sisi Allah Azza wa Jalla tidak
ada bobot dan nilainya. Berat dunia di
sisi Allah Ta’ ala tidak seberat satu
kerikil, dan tidak sebesar satu bintang di
antara gugusan bintang yang ada. Allah
tidak menciptakan makhluk yang Lebih Dia
benci dari pada dunia –seperti di
sampaikan kepadaku- dan Dia tidak
melihat
kepada-nya sejak Dia menciptaknnya
karena benci kepadanya.
Sungguh dunia dengan kunci-kuncinya
dan semua simpanannya yang nilainya di
sisi
Allah Lebih ringan dari sayap lalat ,
pernah diperlihatkan kepada Nabi kita,
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, namun beliau menolak
menerimanya, karena
beliau telah mengetahui bahwa jlka Allah
membenci sesuatu, beliau harus
membencinya. Jika Allah mengkerdilkan
sesuatu, beliau harus mengkerdilkannya.
Dan jika Allah
merendahkan sesuatu, beliau harus
merendahkannya.
Jika beliau menerima dunia tersebut, maka
bukti kecintaan beliau kepada dunia
tersebut ialah penerimaan beliau terhadap
tawaran dalam bentuk dunia tersebut.
Namun beliau menolak mencintai sesuatu
yang dibenci Allah, dan mengangkat apa
yang direndahkan Pemiliknya.
Jika Allah Ta’ala tidak menunjukkan
tentang rendahnya nilai dunia kepada
beliau,
namun Dia memandang rendah dunia
tersebut dengan menjadikan kebaikannya
sebagai
pahala bagi orang-orang yang taat, dan
menjadikan hukuman dunia sebagai siksa
bagi orang-orang yang bermaksiat.
Kemudian Allah mengeluarkan pahala taat
dari
dunia tersebut, dan mengeluarkan hukuman
maksiat daripadanya.
Di antara hal menunjukkan kepada dunia
tentang keburukan dunia ini, bahwa Allah
Ta’ala menjauhkan dunia dari orang-
orang yang shalih dengan suka rela dan
membentangkannya kepada musuh-musuh-
Nya dengan tujuan menipunya.
Orang yang tertipu dengan dunia dan
tergoda dengannya menyangka bahwa ia
dimuliakan Allah Ta’ala dengan dunia
tersebut. Ia lupa terhadap apa yang
diperbuat
Allah terhadap Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dan Nabi Musa
‘Alaihis Salam.
Adapun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, beliau mengikatkan batu
diperutnya karena sakinglaparnya.
Adapun Nabi Musa ‘Alaihis Salam, beliau
tidak meminta sesuatu kepada Allah Ta‘ala
pada saat ia berteduh di bawah pohon,
selain makanan yang bisa beliau makan
untuk menghilangkan kelaparannya.
Sungguh banyak sekali riwayat-riwayat
dan Nabi Musa ‘Alaihis Salam, bahwa
Allah Ta’ala mewahyukan kepada beliau ,
Hai Musa, jika engkau melihat kemiskinan
datang kepadamu, katakan, ‘Selamat
datang simbol orang-orang shalih.’ Jika
engkau melihat
kekayaan datang kepadamu, katakan, ‘ini
adalah dosa yang hukumannya dipercepat.’
Jika engkau mau, aku ketengahkan Nabi
Isa ‘alaihis salam kepada baginda, karena
ia amat menakjubkan. Ia berkata, “Lauk-
ku adalah lapar, Syi’arku ialah takut,
Pakaianku ialah wol., Hewan
kendaraanku ialah kedua kakiku. Lampuku
di malam hari ialah bulan. Bahan bakarku
di musim dingin ialah matahari. Buah -
buahanku dan penghidupanku ialah apa
yang ditumbuhkan bumi untuk binatang buas
dan hewan ternak. Aku tidur dalam
keadaan tidak memiliki apa-apa dan tidak
ada seorang pun yang lebih kaya dariku”.
Jika engkau mau, aku ketengahkan contoh
keempat, yaitu Nabi Sulaiman bin Daud
Alaihimas Salam, karena ia tidak kalah
menakjubkan. Ia makan roti dan gandum,
memberi roti coklat kepada keluarganya,
dan tepung putih kepada rakyatnya.
Jika malam telah tiba, ia memakai baju
dari tenunan kasar, dari tangannya ke
lehernya Ia semalaman menangis hingga
pagi hari. Ia makan makanan yang kasar,
dan mengenakan pakaian kasar. Kendati
Itu semua, mereka membenci apa saja yang
dibenci Allah Ta’ala, memandang kecil apa
yang dipandang kecil oleh Allah Ta’ala,
dan bersikap zuhud di dalam hal-hal yang
Allah bersikap zuhud di dalamnya.
Kemudian orang-orang shalih meniti jalan
mereka, menapaktilasi jalan mereka,
mengharuskan dirinya berlelah- lelah, dan
memahami lbrah, serta merenung diri.
Mereka bersabar di dunia yang singkat ini
dari kenikmatan yang menipu yang berakhir
kepada kemusnahan. Mereka melihat
kepada akhir dunia, dan tidak melihat
kepada permulaannya. Mereka melihat
kepada hasil akhir dunia yang pahit, dan
tdak melihat rasa manis yang hanya terasa
pada awal-awalnya saja.
Mereka mengharuskan dirinya bersabar
dan menempatkan diri mereka seperti
mayit-mayit yang tidak boleh kenyang di
dunia, kecuali pada saat yang dibutuhkan.
Mereka makan sebatas untuk menguatkan
jiwa, dan ruh. Mereka menempatkan diri
mereka seperti bangkai yang telah
membusuk, hingga membuat siapa saja yang
melewatinya, pasti Ia menutup hidungnya.
Mereka tidak meraih dunia hingga sampai
tahap merugikannya, dan tidak sampai
kenyang yang berbau busuk.
Dunia dijauhkan dari mereka. Itulah
kedudukan dunia dalam jiwa mereka.
Mereka
merasa heran terhadap orang yang
memakan dunia hingga kekenyangan, dan
bersenang-senang dengannya hingga rakus.
Mereka berkata, Tidakkah kalian lihat
bahwa mereka tidak takut makan?
Tidakkah mereka mendapatkan bau
busuknya?
Saudaraku, demi Allah sesungguhnya bau
dunia sekarang atau esok itu lebih busuk
daripada bangkai. Hanya saja manusia
meminta sabar dengan segera. Akibatnya,
mereka tidak bisa mencium bau busuk.
Mereka tidak bisa mencium bau bau yang
ada
di kulit yang membusuk yang mengganggu
para pejalan kaki, dan orang-orang yang
duduk di dekatnya.
Cukuplah dunia bagi orang yang berakal,
bahwa barangsiapa meninggal dunia
dengan meninggalkan harta yang banyak,
Ia sangat berkeinginan seandainya dulu
ia menjadi orang miskin di dunia, atau
orang mulia, atau orang buangan, atau
orang selamat. Ia lebih senang seandainya
di dunia dulu ia menjadi orang yang
menderita, atau rakyat biasa.
Jika engkau meninggalkan dunia ini, pasti
engkau lebih senang seandainya engkau
di dunia ini menjadi orang yang paling
rendah kedudukannya, dan orang yang
paling miskin. Bukankah ini cukup
dijadikan bukti bahwa dunia itu sangat
hina
bagi orang yang memikirkannya?
Demi Allah, jika seseorang mengharapkan
sesuatu dari dunia ini melainkan ia
mendapati dunia tersebut berada di
sampingnya tanpa ia kejar dan merasakan
kelelahan. Namun jika Ia telah
mendapatkan sesuatu dari dunia tensebut,
ia mempunyai hak-hak Allah di dalamnya,
dan ia akan ditanya tentang dunia
tersebut, serta ia akan dihisab karenanya
Jika demikian permasalahannya, maka
seyogyanya orang berakal itu tidak
mengambil sesuatu dari dunia, kecuali
sebesar porsi makanannya dan
kebutuhannya, karena khawatir akan
ditanya tentang dunia tersebut, dan takut
akan dahsyatnya hisab terhadap dirinya.
Sesungguhnya dunia itu jika engkau
memikirkannya, tidak lebih dari tiga hari:
hari kemarin yang tidak bisa engkau
harapkan lagi, hari yang engkau berada
didalamnya yang harus engkau manfaatkan
sebaik mungkin, dan hari esok yang engkau
tidak tahu apakah engkau berada di hari
tersebut atau tidak? Engkau tidak tahu
siapa tahu engkau meninggal dunia esok
pagi.
Adapun kemarin, ia ibarat orang bijak
yang pandai mendidik. Adapun hari ini, ia
ibarat teman yang akan mengucapkan
selamat berpisah. Namun, kendati kemarin
telah membuatmu sakit, engkau telah
menggenggam hikmah. Jika engkau telah
menyia-nyiakannya, engkau mendapatkan
ganti. Tadinya kemarin tersebut tidak ada
pada dirimu, namun sekarang ia cepat
pergi darimu.
Adapun esok hari, engkau masih
mempunyai secercah harapan. Oleh karena
itu,
berbuatlah, dan jangan tertipu oleh mimpi-
mimpi sebelum ajal tiba. Engkau jangan
memasukkan kesedihan esok dan esok lusa
ke dalam hari ini, karena hal tersebut
hanya akan menambah kesedihanmu dan
kelelahanmu, serta engkau kumpulkan pada
hari ini sesuatu yang menyempurnakan
hari-harimu. Itu hal yang mustahil,
karena kesibukan Itu sangat padat,
kesedihan Itu semakin bertambah, kelelahan
itu semakin besar, dan seseorang membuang
amal dengan impian kosong.
Seandainya harapan esok pagi keluar dari
hatimu, engkau telah berbuat dengan
baik pada hari ini, dan telah mengurangi
kesedihanmu pada hari ini. Namun
harapanmu terhadap esok pagi itu
membuatmu bersikap tidak serius,dan
membuatmu menjadi orang yang banyak
menuntut.
Jika engkau ingin kata-kata singkat, aku
pasti mendiskripsikan untukmu tentang
dunia di antara dua jam; satu jam yang
telah berlalu, satu jam yang akan datang,
dan satu jam yang engkau sedang berada dl
dalamnya.
Adapun satu jam yang telah berlalu dan
telah lewat. maka engkau tidak
mendapatkan kelezatan di istirahat
keduanya dan merasakan sakit terhadap
musibah keduanya. Sesungguhnya dunia
ialah saat yang engkau sedang berada di
dalamnya. Satu jam tersebut menipumu
dari surga dan menggiringmu ke neraka.
Adapun hari ini -jika engkau
memikirkannya- adalah ibarat tamu yang
singgah kepadamu dan akan pergi darimu.
Jika engkau menjamu dan melayaninya
dengan baik, Ia menjadi saksi bagimu,
memujimu, dan membenarkanmu di
dalamnya. Jika engkau menjamunya
dengan buruk, Ia berputar di kedua
matamu.
Kedua hari tersebut adalah ibarat dua
saudara. Salah seorang daripadanya
bertamu kepadamu, kemudian engkau
bersikap buruk terhadapnya, dan tidak
menjamunya dengan baik. Sesudah orang
tersebut pergi darimu, datanglah orang
satunya, kemudian berkata kepadamu, Aku
datang kepadamu setelah kepergian
saudaraku.
Jika engkau berbuat baik kepadaku,
perbuatan baikmu ini akan menghapus
perbuatan burukmu kepada suadaraku
sebelum ini dan memaafkan apa yang telah
engkau perbuat terhadapnya. Hati-hatilah
engkau, jika aku berkunjung kepadamu dan
aku datang kepadamu setelah kepergian
saudaraku darimu. Sungguh, engkau telah
beruntung mendapatkan pengganti jika
engkau mau berfikir.Periksalah apa yang
telah engkau sia-siakan!.
Jika engkau menyamakan orang kedua
seperti orang pertama, maka alangkah
pantasnya engkau binasa karena kesaksian
dua orang tersebut terhadap dirimu!.
Sesungguhnya sisa umur itu tidak ada
nilainya. Seandainya semua dunia
dikumpulkan, maka dunia tidak lebih dari
satu hari dalam umur seseorang.
Jangan sekali-kali mayat di kuburan itu
lebih bisa menghargai sesuatu yang ada
di tanganmu daripada engkau sendiri.
padahal sesuatu tersebut milikmu. Demi
Allah. jika dikatakan kepada mayat di
kuburan. ‘Inilah dunia itu dan awal hingga
akhir. Engkau memberikannya kepada
anak-anakmu kemudian mereka
bersenang-senang dengannya
sepeninggalmu. Engkau lebih mencintai
mereka ataukah lebih mencintai hari di
mana engkau dibiarkan beramal untuk
dirimu? Pasti ia memilih pilihan kedua..
Bahkan, seandainya ia disuruh memilih
satu jam dengan waktu berjam-jam milik
orang lain seperti telah aku jelaskan
kepadamu, pasti ia lebih memilih waktu
satu jam tersebut untuk dirinya.
Bahkan lagi, jika ia disuruh memilih
antara satu kata yang mendapatkan pahala
dengan hal-hal lain seperti telah aku
jelaskan kepadamu, pasti ia lebih menyukai
satu kata tersebut.
Periksalah dirimu hari ini! Lihatlah
waktu! Agungkanlah kata! Hati-hatilah
terhadap kerugian ketika Hari Kiamat
telah tiba! Semoga Allah menjadikan
nasihat ini bermanfaat bagiku dan bagimu.
Semoga Allah memberi kita hasil yang
baik.

Ghibah

Waspadai Penggunjing
Saat Imam Hasan Al-Basri memberikan
wejangan kepada para santrinya. Tiba-
tiba ada salah satu orang yang hadir
mengangkat tangan dan berkata, "wahai
Imam, kami ingin menyampaikan satu hal
jika diperkenankan". Dijawab oleh Imam
Hasan Basri "silakan !"
Kemudian orang tersebut bercerita "wahai
Imam, aku sangat mengagumi majlismu,
sungguh ini adalah majlis yang sangat
berwibawa dan penuh kesejukan. Akan
tetapi kenapa ada ditempat jauh disana ada
seorang guru yang selalu menyebut Imam
Hasan Al-Basri dengan sebutan yang
tidak pantas dan menjelek-jelekkan Imam
Hasan Al-Basri."
Sebelum orang tersebut selesai berbicara
Imam Hasan Basri telah memotong
pembicaraanya dan berkata, "hentikan
wahai tamuku pembicaraanmu! sekarang
dengarlah omonganku! Orang yang engkau
sebut itu aku sangat mengenalnya, karna
dia adalah salah satu sahabatku. Adapun
yang kau sampaikan kepadaku bahwa dia
selalu membicarakan kejelekanku maka
ketauilah!jika engkau berbohong dengan
omonganmu itu maka engkau harus di
cambuk, sebab engkau telah berdusta"
Seketika orang tersebut menyambut dan
berkata. "wahai Imam, sungguh aku tidak
bedusta karena aku mendengarnya
langsung." Kemudian Imam Hasan Basri
melanjutkan pembicaraanya, "dan jika apa
yang engkau sampaikan itu adalah benar
maka engkau juga harus di cambuk karena
engkau telah menggunjing dan mengadu-
domba antara aku dengan temanku itu,
kira-kira kamu pilih yang mana?"
Mendengar ungkapan Imam Hasan Al-
Basri ini orang tersebut merasa malu dan
akhirnya permisi dan bergegas
meninggalkan majlisnya Imam Hasan
Basri.
Sebuah kecerdasan hati memancar dari
diri sang imam. Hati yang tanggap
terhadap penyakit yang dihembuskan oleh
otak-otak kotor dan hati-hati yang tidak
terdidik. Menyebut kejelekan orang lain
adalah antara menggunjing dan berdusta.
Jika benar yang di bicarakan itulah hakekat
menggunjing dan jika tidak benar itulah
berdusta.
Dan zaman kita bukanlah zaman yang lebih
baik dari zamanya Imam Hasan Al-
Basri. Artinya, kita di tuntut untuk lebih
ketat dalam menjaga hati kita agar tidak
terjangkit penyakit kebencian kepada
sesama yang di hembuskan bersama
gunjingan yang kita dengar. Kita harus
pandai menghentikan usaha orang-orang
terlena dalam menghancurkan keindahan
kita dalam bermasyarakat.
Sungguh menggunjing adalah adalah
pekerjaan yang membawa dosa yang amat
besar. Jika kita tahu betapa besar dosanya
berzina dan betapa busuk dan menjijikkanya
ia. Akan tetapi sungguh kebusukan dan
kekejian zina masih terkalahkan oleh
menggunjing. Orang tidak berzina kecuali
di tempat tertentu. Akan tetapi yang
namanya menggunjing, sungguh medanya
teramat luas. Kerlingan mata dan batuk
yang dibuat-buatpun bisa mengandung
makna gunjingan. Bahkan seorang yang
lagi duduk di tengah mesjid atau seorang
ustad yang lagi berceramah diatas
mimbarpun bisa menggunjing.
Orang sering terlena dengan menggunjing.
Terbawa dalam sebuah perbincangan yang
panjang lebar tiba-tiba tanpa disadari ia
telah berada di tengah tengah lautan
gunjingan. Bahkan ada yang menggunjing
sudah mendarah-daging didalam dirinya
hingga ia tidak sadar jika setiap gerak dan
ucapanya selalu memberi arti gunjingan.
Yang selamat adalah yang waspada, Imam
Hasab Al-Basri adalah suri tauladan
kita. Cermati semua orang yang berbicara
dengan Anda. Jika yang di bicarakan
adalah kejelekan sahabat Anda atau yang
lainya. Maka ketauhilah itu adalah
gunjingan. Dan sadarilah bahwa di balik
pembicraan itu adalah racun yang ditabur
di hati Anda. Tanpa Anda sadari setelah
itu Anda akan berprasangka buruk kepada
orang yang Anda dengar ceritanya. Dan
bisa jadi yang semula Anda hanya menjadi
pendengar di suatu saat Anda telah berubah
menjadi penggunjing. Semoga Allah
menjauhkan kita dari digunjing dan
menggunjing.

Nasihat tabiin

Kata mutiara 1
“Wahai anak Adam! Kalian tidak lain
hanyalah kumpulan hari , setiap satu hari
berlalu maka sebagian dari diri kalian pun
ikut pergi.”

Kata mutiara 2
“Diantara tanda berpalingnya Allah
Subhanahu Wata’ala dari seorang hamba
adalah Allah menjadikan kesibukannya pada
hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”

Kata mutiara 3
“Semoga Allah merahmati seorang hamba
yang merenung sejenak sebelum melakukan
suatu amalan . Jika niatnya adalah karena
Allah, maka ia melakukannya. Tapi jika
niatnya bukan karena Allah maka ia
mengurungkannya.”

Kata mutiara 4
“Tidaklah datang suatu hari dari hari-hari
di dunia ini melainkan ia berkata, “Wahai
manusia! Sesungguhnya aku adalah hari
yang baru, dan sesungguhnya aku akan
menjadi saksi (di hadapan Allah) atas apa-
apa yang kalian lakukan padaku. Apabila
matahari telah terbenam, maka aku akan
pergi meninggalkan kalian dan takkan pernah
kembali lagi hingga hari kiamat.”

Kata mutiara 5
“Janganlah Anda tertipu dengan banyaknya
amal ibadah yang telah Anda lakukan,
karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui
apakah Allah menerima amalan Anda atau
tidak.”

Kata mutiara 6
“Jangan pula Anda merasa aman dari
bahaya dosa-dosa yang Anda lakukan,
karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui
apakah Allah mengampuni dosa-dosa Anda
tersebut atau tidak.”

Kata mutiara 7
“Saya belum menemukan dalam ibadah,
sesuatu yang lebih sulit dari pada shalat di
tengah malam .”

Kata mutiara 8
“Seorang mukmin hidup di dunia bagaikan
seorang tawanan yang sedang berusaha
membebaskan dirinya dari penawanan dan ia
tidak akan merasa aman kecuali apabila ia
telah berjumpa dengan Allah Subhanahu
wata’ala. “

Kata mutiara 9
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan
kematian, sakit dan sehat (bagi setiap
hamba-Nya). Barang siapa mendustakan
takdir maka sesungguhnya ia telah
mendustakan al-Qur’an . Dan barang siapa
mendustakan al-Qur’an, maka sesungguhnya
ia telah mendustakan Allah.”

Kata mutiara 10
“Wahai anak Adam, jual lah duniamu untuk
akhiratmu , niscaya kamu untung di
keduanya, dan janganlah kamu jual
akhiratmu untuk duniamu, karena kamu akan
rugi di keduanya. Singgah di dunia ini
sebentar, sedangkan tinggal di akhirat sana
sangatlah panjang.”
Seorang pemuda mendatangi al-Hasan al-
Bashri dan mengadukan masalah yang
sedang ia hadapi kepadanya. Pemuda
tersebut berkata, “Saya telah berusaha untuk
bisa menjaga shalat malam, akan tetapi
sampai saat ini saya masih belum mampu
untuk melaksanakannya.” Al-Hasan al-
Bashri menjawab, “Dosa-dosamu telah
menghalangimu untuk melakukannya.”
Demikianlah, beberapa kalimat penuh
hikmah, mutiara islam, dari salah seorang
ulama salaf yang patut kita teladani.

Kamis, 16 Januari 2014

Dakwah Jihad Yang Besar

Dakwah Jihad Yang Besar
Kalau melihat ayat yang turun pertama kali tentang jahad adalah surat Al Furqon 52.
Maka janganlah kamu mengikut orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.
Ayat ini Makiyah artinya tak ada peperangan di Makkah maka Alloh perintahkan : “ Kuffu Aidiyakum / Tahanlah tangan kalian…. “
Sehingga ayat jihad pertama adalah ayat Da’wah dengan Al Quran. Dan terbukti semua sahabat kerja Da’wah semua di Makkah sehingga sedikit demi sedikit jumlah mereka semakin banyak.
Bahkan pada saat diboikot di Syi’ib Abi Thalib maka turun surat Yusuf 108 yang mengangkat sahabat / ummat ini jadi Da’i.
Katakanlah: “ inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikuti mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah / yakin yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik. “
Maulana Ahmad Bahawalpur katakan : jangan kamu berperang dengan orang kafir sebelum kamu menda’wahkannya. Kalian bisa dipentungi mereka karena bantuan Alloh SWT bukan dalam peperangan tetapi dalam da’wah.
Ibnu Abbas RA mengatakan : tidaklah Nabi SAW memerangi suatu kaum melainkan menda’wahkannya terlebih dahulu.
Maulan Syamim bagitahu : Makna Sabilillah adalah Terkumpulnya empat amalan Ambiya’ yakni Dakwah, Ta’lim Wa Ta’lum, Dzikir Ibadat, dan Khidmad. Jika kurang satu bukanlah Sabilillah. Sebagaimana sholat adalah kumpulan amalan berdiri, ruku’, sujud, dan duduk, maka jika kurang dari padanya bukanlah shalat.
Karena amal ambiya ada 4 sesuai dengan Al Baqoroh 129 : 129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seseorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah ( As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Maulana Ilyas Rah a beritahu Amal Nabi ada 4 :
1.        Da’wah
2.        Ta’lim Wat Ta’lum
3.        Dzikir ibadat
4.        Khidmad.

Ini merupakan Shuroh / gambaran kehidupan Nabi SAW selama 24 jam. Dan inilah yang dinamakan Sabilillah.
Dalam kitab hayatussahabah banyak diriwayatkan Sahabat buat Da’wah saat perang, ta’lim saat perang, Dzikir dan Ibadat saat perang dan khidmad saat perang.
Hari ini Ummat islam memahami perang sebagai Jihad padahal perang adalah efek dari Da’wah. Karena jika Nabi hantar suatu pasukan / jamaah diperintahkan untuk menda’wahkan selama 3 hari jika mereka menolak mereka harus bayar Jizyah 10 persen penghasilan mereka, barulah jika mereka menolak juga langsung perangi.
Banyak orang hanya Ta’lim saja tak disertai dengan Da’wah mendatangi orang, dan disertai Dzikir Ibadat, dan Khidmad merasa sudah dalam Jihad sehingga mengutip hadits “ barang siapa yang pergi menuntut ilmu dihitung Sabilillah. Nabi SAW
Amal Ambiya’ kini telah terpisah pisah. Orang orang islam ada yang senang dengan Kajian Kajian Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih dan banyak haraqah yang mengkaji Al Qur’an dan assunah saja tanpa berda’wah, atau benci Majelis Thareqat dan para Intelektual yang fikir Fisik / bangunan / Fasilitas orang islam (Khidmad).
Ada juga yang senang ikut Thareqat sehingga berdiri Majilis Dzikir yang menjamur di Indonesia. Mereka ada yang mengaku Naqsyabandi, Qodari, Saman dll.
Sehingga ketika disampai puncak thareqat yang mereka yakini seolah tak perlu syariat lagi dan menganggap orang yang ngaji baru ditingkat dasar agama sedangkan mereka merasa sudah Ma’rifat dengan Alloh SWT.

Ada orang islam yang senang Khidmad, bangun rumah sakit islam, bangun ekonomi islam, bangun masjid, bikin santunan anak yatim dsb, dan tak suka dengan orang yang ekstreem menurut mereka artinya orang yang kembali kepada Al Quran dan As-Sunnah saja.

Kelebihan umat Rasul SAW

Bersyukur kita ke hadrat ALLAH s.w.t kerana kita masih diberikan peluang dan ruang untuk kita berada di bulan Ramadhan dan mengamalkan sebanyak Bayaknya ibadah, kebajikan, kebaikan yang dpt kita lakukan. 
Sesungguhnya apabila tiba sahaja bulan Ramadhan, kita digalakkan untuk sentiasa mengucapkan salam Ramadhan kepada rakan2 kita tidak kira dimana kita berada. Ini kerana Ramadhan hanya datang setahun sebulan dan kita tidak tahu entah kita masih sampai ke Ramadhan pada tahun berikutnya, atau kita ditakdirkan oleh ALLAH s.w.t untuk mengakhiri Ramadhan kita di tahun ini. 
Kita berdoa kepada ALLAH s. w.t supaya disampaikan kita kepada Ramadhan2 yang akan datang supaya bulan yang penuh dengan rahmat dan keampunan ini dapat kita capai semaksimal mungkin selagi mana diizinkan oleh ALLAH s.w.t . InsyaALLAH. 
Hidup ini tidak lama, mati datang tiba2 . Baru2 ini ana telah menghadiri solat sunat tarawih di Masjid Sultan Ismail skudai dan apabila berakhir sahaja solat sunat witir, satu tazkirah telah diberi oleh seorang ustaz dimana tajuk tazkirah itu sangat menarik minat ana untuk dikongsikan bersama2 kita semua. 
Ada 5 Kelebihan kita sebagai Umat akhir zaman, Umat Nabi Muhammad s.a .w. 
PETAMA : kita adalah sebagai Umat AKHIR zaman... 
Allah s.w .t telah memilih kita sebagai umat akhir zaman dimana tiada umat lain yang akan dijadikan oleh ALLAH selepas kita.
Walaupun begitu, pada hari akhirat di padang mahshar kelak, Allah akan menyusun semua umat manusia dari zaman nabi Adam hingga ke zaman nabi Muhammad s.a .w mengikut saf2 dan ALLAH telah memilih umat nabi Muhammad s.a .w untuk berbaris di saf yang pertama walaupun umat nabi Adam yang merupakan umat pertama dijadikan oleh ALLAH s.w. t. .
Ini menunjukkan betapa kasih dan sayang ALLAH kepada umat Nabi Muhammad s.a .w kerana Allah tdk mau umat nabi Muhammad s.a .w. berada terlalu lama di padang mahshar. 
HADIRIN
Coba bayangkan berapa lama umat manusia perlu berada di padang Mahshar kerana beribu juta manusia dihisab seorang demi seorang oleh ALLAH s. w.t dan ALLAH s. w.t telah memilih Umat nabi Muhammad s.a .w untuk dihisab terlebih dahulu berada di barisan perrama.. . 
KEDUA : Pahala yang berlipat ganda.
Kebaikan yang Umat nabi Muhammad s.a .w lakukan akan dibalas dengan berlipat ganda. 1 amalan dibalas dengan 10 kebajikan. MasyaALLAH.. begitu sayang ALLAH s.w .t kepada umat nabi Muhammad dibanding dengan umat2 yang terdahulu. Malahan, 1 kesalahan yang dilakukan akan dibalas dengan satu dosa yang setimpal. Sungguh kasih ALLAH s.w.t kepada kita iaitu umat Nabi Muhammad s. a. w.
KETIGA : Syafaat Nabi Muhammad s.a.w
Nabi Muhammad s.a .w merupakan satu2 nya nabi yang dapat memberi syafaat atau pertolongan hanya kepada umatnya di akhir zaman kelak. Begitu beruntungnya kita sebagai umat nabi Muhammad s.a .w. Umatw yang terdahulu tidak mempunyai pembela, penolong dan sebagainya tetapi Umat Nabi Muhammad s. a.w diberikan keistimewaan oleh ALLAH s.w. t untuk menerima syafaat oleh Nabi junujungan kita Muhammad s.a .w. Namun kini berapa ramai yang malu untuk mengaku sebagai seorang Islam. Berapa ramai yang malu untuk mengaku kita kasih dan sayang kepada Nabi junjungan kita nabi Muhammad s. a.w . 
KEEMPAT : Penangguhan siksaan di dunia 
Umat nabi muhammad s. a.w tidak akan diseksa atau di jatuhkan hukuman oleh ALLAH sehinggalah tiba hari akhirat kelak. Nabi Muhammad s. a. w telah memohon kepada ALLAH supaya memberikan peluang kepada Umatnya sehingga hari pembalasan untuk bertaubat kepada ALLAH terhadap kesalahan2 yang dilakukan.kita tinjau keadaan2 umat terdahulu yang dihapuskan oleh ALLAH s.w. t diatas muka bumi kerana kesalahan2 yang dilakukan namun bagi umat akhir zaman, peluang diberikan oleh ALLAH selagi mana nyawa tidak bercerai dengan jasad, umat nabi Muhammad s.a .w masih boleh memohon keampunan kepada ALLAH s. a.w. Begitu besar keistimewaan kita sebagai umat nabi Muhammad. 
KELIMA : Malam Lailatul Kadar 
Umat nabi muhammad s. a. w merupakan satu2 nya umat yang diberikan oleh ALLAH satu malam yang menyamai 1000 bulan iaitu malam lailatul kadar. SubhanALLAH. maha suci ALLAH yang maha pengasih dan penyayang kepada kita. Diberikan kita peluang2 yang sangat tidak ternilai harganya untuk kita kumpul untuk bekalan di akhirat kelak. Betapa beruntungnya kita digelar Umat nabi Muhammad s. a.w . 
Saya ingin mengambil satu kisah berkaitan dengan Nabi yang digelar kalamULLAH... (nabi yang dpt berkata2 dengan ALLAH s.w.t) iaitu nabi Musa As.Nabi musa as bertanya kepada ALLAH s.w. t : “Adakah akan wujud satu umat yang lebih baik dari umat ku ini Ya ALLAH?" 
ALLAH menjawab :"Ya", 
Nabi Musa berkata lagi : ”jika begitu Ya ALLAH, aku memohon kepadaMU untuk mejadi nabi bagi umat yang terbaik itu.” 
ALLAH menjawab : "AKU telah memilih nabi yang bakal menjadi ketua bagi umat ini". 
Nabi Musa berkata : "Kalau begitu Ya ALLAH, cukuplah bagi aku untuk menjadi salah seorang daripada umat yang terbaik itu". 
ALLAH s.w. t menjawab : "AKU telah memilih siapakan yang akan menjadi umat terbaik ini." SubhaNALLAH . 

Memang kita tidak meminta untuk menjadi umat akhir zaman namun ALLAH s.w. t telah MEMILIH kita untuk menjadi umat terbaik. Malahan permintaan nabi Musa ditolak oleh ALLAH s.w.t.

Fikir Rasulullah


Rasulullah selalu merisaukan bagaimana ummat semuanya menjadi da’i; ummatnya mengamalkan agama dengan sempurna; dan ummatnya masuk syurga, terbebas dari adzab neraka. Tanda kasih sayang Rasulullah pada ummat adalah hari-hari Rasulullah selalu mendatangi ummat. 
Jika telapak kaki Rasulullah diberi tanda merah, maka tempat-tempat di Mekkah dan Madinah semua berwarna merah karena pernah dilewati atau didatangi oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam rangka jumpa ummat.   
Rasulullah diutus oleh Allah kepada semua manusia sampai hari kiamat. Rasulullah paham bahwa diri beliau tidak akan hidup sampai hari kiamat dan tidak bisa mendatangi semua manusia di ujung-ujung dunia, maka beliau mencetak semua sahabatnya untuk memiliki fikir dan risau beliau. Keberhasilan usaha dakwah Rasulullah ini menjadikan seluruh para sahabat semuanya 100 % adalah da’i; para sahabat mampu mengamalkan agama secara sempurna; dan para sahabat telah dijamin masuk syurga. 
Dengan usaha dakwah selama 10 tahun di Madinah, Rasulullah telah   membentuk 125 kali rombongan sahabat untuk mendakwahkan agama (iman dan amal) ditempat yang dekat atau jauh. Melalui para sahabat, agama tersebar ke seluruh alam sehingga sampai pada kita saat ini. Inilah maksud bahwa Rasulullah diutus sebagai rahmatallil ’aalamiin, yaitu menjadikan orang lain bukan hanya ahli ibadah, tetapi ahli dakwah. 

Dengan usaha dakwah iman meningkat; meningkatnya iman ditandai dengan mudahnya melaksanakan amal ibadah mengikuti contoh Rasul-lullah; tanda ibadah betul hubungan dengan orang lain dalam muamalah dan mu’asyarah baik; dan pucaknya akhlaknya menjadi baik. Tanda akhlak baik mempunyai sifat kasih sayang, sabar, syukur, tawadhu’ sebagaimana sifat-sifat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Cara mudah untuk mengenalinya dapat dilihat pada raut mukanya yang sumringah (suka senyum) dan mudah bergaul.

Bagaimana Jika dakwah ditinggalkan


1. Diharamkan keberkahan wahyu (Tidak bisa memahami al-qur’an dan hadits)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. beliau berkata bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda : “Apabila ummatku mengagungkan dunia maka akan dicabut d...arinya kehebatan islam, apabila mereka meninggalkan amr bil ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi ‘anil munkar (mencegah kemungkaran maka diharamkan atasnya keberkahan wahyu dan apabila mereka saling caci mencaci maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt. (HR Hakim dan Tirmidzi – Dari kitab Durrul mantsur).
2. Diadzab sebagaimana diadzabnya Bani israil
Dari Urs bin ‘amirah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab masyarakat banyak disebabkan kejahatan segelintir orang, sehingga segelintir orang itu melakukan suatu kejahatan yang sebenarnya mampu dicegah oleh masyarakat banyak, tetapi mereka tidak berusaha mencegahnya. Ketika terjadi demikian, maka Allah akan membinasakan semuanya, masyarakat banyak dan segelintir orang tersebut” (HR Imam thabrani dan sanad-sanagnya tisqat/terpercaya – majmauz zawaa’id VII/528).
Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. [5:78]
3. Doa tidak dikabulkan
Dari Hudzaifah bin al yaman ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : ” Demi dzat yang nyawaku dalam kekuasaannya! kalian harus menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran ! atau (jika tidak), Allah akan mengirimkan pada kalian adzab dari-Nya, kemudian kalian berdoa (meminta tolong kepada-Nya), tetapi Dia tidak menerima doa kalian (HR Tirmidzi, katanya hadits ini hasan. Bab tentang amr ma’ruf nahi munkar, hadits nomor 2169).
4. Dibangkitkan pemimpin yang dhalim

Hadzat abu darda ra. salah seorang shahabat yang masyhur berkata : “Tetaplah kamu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kalau tidak Allah Swt akan membangkitkan pemimpin (raja) yang dhalim yang memerintah kamu. Dia (aja dhalim) tidak akan menghormati orang tua kamu dan tidak akan menaruh belas kasihan kepada yang muda-muda dikalangan kamu. Pada masa itu, doa orang-orang shalih tidak akan diterima, Kamu inginkan bantuan tapi bantuan tidak akan diberikan, kamu mohon keampunan tetapi Allah swt tetapi kamu tidak akan diampuni”.