Minggu, 15 September 2013

Seruan Kepada Kaum Muslim

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu diantara keduanya beserta semua keteraturannya. Dialah zat dimana semua jiwa ada di tangan-Nya, Dialah sebaik-baik tempat berharap dan sebaik-baik pembalas atas semua yang kita lakukan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus tercurahkan kepada manusia mulia dan agung sepanjang masa Muhammad rasulullah saw., kepada shahabatnya, keluarganya dan siapa saja yang terus setia memegang apa-apa yang beliau wariskan, yang pegangan itu lebih erat daripada genggaman tangan seorang bayi pada telunjuk ibunya, dan semoga kita semua termasuk didalamnya.
Saudaraku, ikhwan wal akhwat fil Islam, para syabab (pemuda) yang sangat kami cintai dan kami banggakan, yang perubahan terletak di tangan kita, perkenankanlah kami, manusia yang baru mengenal Islam, yang tentunya sebagai insan penuh khilaf dan kesalahan ini untuk sedikit menyampaikan tentang suatu hal yang amat tinggi, mulia dan besar tentang agama ini. Kami berharap saudara tidak merasa bosan ataupun digurui dengan tulisan ini karena kami dengan segala kelemahan hanya berharap risalah ini bisa membangkitkan semangat setiap muslim.
Ketahuilah wahai saudaraku, Islam adalah agama yang sangat sempurna, Islam tidaklah terbatas pada tuntunan agar kita sukses di akhirat, tetapi juga petunjuk sukses di dunia. Islam bukanlah agama ritual yang hanya mengatur ibadah mahdhah individu, tetapi ia pun adalah agama sosial yang mengatur masyarakat. Islam adalah satu-satunya agama sekaligus pandangan hidup (ideologi) bagi ummatnya. Islam adalah satu-satunya agama yang  memiliki mu’jizat hingga saat ini: al-Qur’an, yang tantangannya belum pernah ada yang menjawabnya hingga detik tulisan ini dibaca. Dan tak akan pernah bisa.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (TQS al-Baqarah [2]:23-24)
Ada apa dengan Islam? kenapa agama yang begitu mulia, tinggi dan sempurna ini justru menjadi pesakitan? kenapa kemiskinan, kemerosotan moral, mahalnya biaya pendidikan, ketidakadilan, ketidakjujuran, kriminal, kecurangan, justru berada di kebanyakan negara kaum muslimin?
Padahal kita ingat dahulu kala Rasulullah menerapkan Islam di Madinah pada tahun 623 M yang bisa bertahan sampai tahun 1924 M dengan segala keluarbiasaannya, Sejarah tidak bisa berbohong bahwa abad keemasan umat muslim (Islamic golden age) pada saat kekhilafahan abbasiyyah dan awal kekhilafahan utsmaniyyah (750 M – 1500 M) telah menyatukan lebih dari 1/3 dunia, kekuasaan membentang dari sebagian eropa (andalusia/spanyol) hingga dataran balkan yang kekuatan laut maupun daratnya ditakuti di dunia. Dunia mengingat nama Muhammad al-Fatih (Muhammad II the Conqueror) pemimpin para pemuda yang kala itu berusia belum genap 23 tahun pada tahun 1452 M menaklukkan Konstantinopel (Byzantium) yang kala itu merupakan negara adidaya.
Juga tertulis dengan tinta emas dalam sejarah peradaban manusia karya besar pemikir dan saintis muslim seperti al-Khawarizmi dengan teori matematikanya, al-Kindi dengan pemikirannya, Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran dan kesusasteraannya yang telah menulis Asas Pengobatan (Canons of Medicine) serta ilmu optik, Ibnu Khaldun dengan sejarahnya dan Ibnu Rusyd dengan fikihnya.
Pada pendidikan pun tak kalah hebatnya Imam Ad Damsyiqi telah menceritakan sebuah riwayat dari Al Wadliyah bin Atha yang menyatakan bahwa di kota Madinah ada tiga orang guru yang mengajar anak-anak. Khalifah Umar bin Khatthab memberikan gaji pada mereka masing-masing sebesar 15 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas) (sekitar 5 juta rupiah dengan kurs sekarang). Atau pada masa Khalifah Harun al-Rasyid dimana tidak ada warga negara yang miskin sehingga zakat bagi orang miskin tidak dibagikan.
Jelas sudah, bahwa sesungguhnya ada sesuatu dari Islam yang telah hilang. Sesuatu yang dengan sengaja dihilangkan oleh orang-orang yang tidak senang kepada Islam dengan segala daya dan upaya mereka. Sesuatu yang telah hilang inilah yang akhirnya menimbulkan ketakutan (phobia) yang luar biasa kaum muslimin terhadap Islam. Sesuatu yang telah hilang ini telah menjalarkan virus ketidakpercayaan dan ketakutan pengemban da’wah Islam untuk menyuarakan Islam yang mulia. Sesuatu yang telah hilang ini pun mengakibatkan pemuda-pemuda Islam akhirnya hidup kebanyakan tanpa tujuan yang jelas, mereka menjadi seorang ilmuwan tanpa agama dan menjadi ahli ibadah tanpa ilmu dunia, tertipu oleh paradigma berfikir yang diajukan oleh pemikir-pemikir yang benci kepada Islam: ingin dunia tinggalkan agama dan ingin agama tinggalkan dunia.
Sungguh upaya dan daya dari orang-orang dan kelompok-kelompok yang tidak senang dengan Islam telah menemui keberhasilan mereka. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim berfikir bahwa agama Islam hanyalah ritual semata sehingga mereka bisa lega dari ketakutan mereka akan Islam kaaffah (ritual dan politis). Mereka telah berhasil membuat pandangan bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah bukanlah satu-satunya sumber rujukan kaum muslim tetapi hanya pilihan saja sehingga mereka bisa menjual standar, aturan dan nilai-nilai rendah mereka kepada kaum muslim. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim merasa takut, ketinggalan zaman ketika mempelajari Islam sehingga mereka dapat selamat dari ketakutan mereka yaitu bersatunya kaum muslim dengan Islam kaffah. Mereka berhasil membius kaum muslim dengan budaya dan keindahan semu dunia sehingga mereka bisa tetap memeras kekayaan kaum muslim. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim terpecah belah dengan oknum-oknum hasil didikan mereka sehingga mereka bisa selamat dari kekuatan kaum muslimin yang bersatu. Mereka berhasil membuat persepsi bahwa pengemban Islam adalah menakutkan dan tidak profesional sehingga kaum muslim yang belum mengerti berpaling dari para pengemban da’wah Islam.
Sungguh rasulullah yang kita cintai telah bersabda dalam khutbah beliau yang terakhir  (khutbah wada’) “Aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang tehguh kepadanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Sesuatu tersebut ialah sesuatu yang jelas yaitu Kitabullah (al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya (as-Sunnah)” .
Inilah sesuatu yang hilang dari Islam. Islam layaknya sebuah sistem yang tidak akan dapat berfungsi secara normal bila salah satu komponennya tidak diterapkan, apalagi hanya satu komponennya yang diterapkan. Inilah yang terjadi dengan Islam, kaum muslimin saat ini kebanyakan hanya mengambil sebagian daripada seruan-seruan Allah tetapi tidak mengambil sebagian yang lain. Dengan kata lain, penerapan Islam secara tidak sempurnalah yang membuat kondisi kaum muslim menjadi terpuruk. Allah berfirman dalam kitabnya dalam hal-hal seperti ini:
Apakah kamu beriman kepada sebahagian dari al-Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?  (TQS al-Baqarah [2]: 68)
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (TQS Ali Imran [3]: 85)
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (TQS an-Nisaa’ [4]: 60)
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS al-Maaidah [5]: 50)

Sebaliknya, penerapan Islam secara kaaffahlah yang membuat Islam menjadi satu-satunya ideologi yang disegani dan diperhitungkan di seluruh dunia. Ini dikarenakan karena Islam adalah agama sekaligus ideologi yang khas, yang mempunyai aturan di dalam semua aspek kehidupan, dan aturan itu bukanlah berasal dari manusia yang serba terbatas tetapi berasal dari zat mahasempurna dan maha mengetahui tentang ciptaan-Nya, Dialah Allah swt.
Pada hari ini telah Aku sempunakan din kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai din kalian. (TQS al-Maidah [5]: 3)
Kami menurunkan kepadamu al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat mausia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (TQS an-Nahl [16]: 44)
(Al-Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan denganya. (TQS Ibrahim [14]: 52)
Kami telah menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) ini sebagai penjelas segala sesuatu; juga sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi kaum Muslim. (TQS an-Nahl [16]: 89)
Walhasil, dengan berbekal keyakinan yang tidak akan tergoyahkan bahwa Islam adalah agama sekaligus Ideologi yang paling benar serta sempurna, kami menyerukan kepada saudara-saudara kami setiap muslim yang benar-benar kami sayangi untuk kembali merujuk kepada yang telah Allah turunkan kepada kita yaitu al-Qur’an dan Sunnah rasul-Nya dalam memutuskan setiap perkara didalam kehidupan kita dan berusaha untuk menerapkan Islam secara kaaffah dalam batas-batas maksimal yang kita sanggupi. Kita harus selalu menyadari bahwa Islam adalah agama politik yang mempunyai aturan-aturan dalam hal pengurusan ummatnya yaitu bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya, selain dari agama ritual yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah dan manusia dengan dirinya sendiri.
Untuk menerapkan Islam secara kaaffah, maka cara yang ditempuh harus dengan melakukan pendidikan politis berbasis Islam secara intensif kepada setiap individu muslim sehingga terbentuk kepribadian Islam yang bercirikan pola pikir dan pola sikap yang Islami. Pendidikan politik inipun akan mengimbangi kecerdasan intelektual setiap mahasiswa dengan semakin tingginya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, dan dua kecerdasan yang terakhir inilah yang jarang kita terima di dalam kuliah ataupun sekolah. Dan proses berkelanjutan seperti ini akan melahirkan individu-individu yang bertakwa kepada Allah, yang membangun ilmu sains dan teknologinya berdasarkan aturan yang telah diberikan sang pencipta untuk mereka dan dengan motivasi yang luar biasa.
Untuk menerapkan Islam secara kaaffah pada masyarakat, kita pun perlu untuk mengubah pemikiran-pemikiran yang ada pada masyarakat, perasaan-perasaan yang diadopsi mereka dan tentu saja aturan-aturan yang diterapkan masyarakat untuk diubah menjadi berdasarkan Islam yang kaaffah.
Untuk menerapkan Islam secara kaaffah, maka perlu juga untuk membentuk aliansi-aliansi dan forum-forum yang didalamnya terdapat tokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat, organisasi yang berpengaruh di masyarakat, dimana aliansi ini yang turut menjaga usaha penerapan Islam secara kaaffah, selain itu adanya pembentukan jaringan ini akan turut membantu usaha sosialisasi bahwa Islam memiliki solusi dalam setiap permasalahan manusia.
Dalam penerapannya sistem pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk tiga hal pada diri setiap individu muslim, yaitu terbentuknya kepribadian Islam (shakshiyyah Islamiyyah), penguasaan akan pengetahuan-pengetahuan Islam berkaitan dengan pemecahan masalah kehidupan (tsaqafah Islamiyyah) dan penguasaan ilmu sains dan teknologi. Dalam penguasaan ilmu sains dan teknologi, maka Islam memandang hal tersebut adalah wajib kifayah bagi seluruh kaum muslim, yang jika kaum muslim lalai untuk menguasai ilmu sains dan teknologi termutakhir, dosa karena kelalaian itu adalah pada seluruh kaum muslimin sama seperti ketika mereka melalaikan kewajiban yang lain. Oleh karena itulah, penguasaan ilmu dan teknologi oleh kaum muslimin ini harus difasilitasi dan didahulukan lebih daripada kegiatan-kegiatan lain yang tidaklah wajib.
Demikianlah seruan dari kami kepada setiap muslim yang selalu rindu akan kebenaran dan memperjuangkan kebenaran itu. Saudara-saudaraku yang mulia, ini bukanlah langkah puncak kita, tetapi ini hanyalah langkah awal kita dalam memperjuangkan satu-satunya kebenaran yaitu Islam. Kami mengajak semua pemuda untuk berdiri, bersatu padu dan memperjuangkan satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan yaitu Islam, untuk membenarkan perkataan rasul-Nya dan untuk menyambut seruan Allah swt. Dimana jika Islam diterapkan atas izin Allah, Allah akan memberikan berkah dari langit dan bumi serta mencarikan kita jalan keluar dari arah yang tidak kita duga-duga. Dan yang terpenting, kita akan termasuk barisan orang-orang mukmin yang memperjuangkan agama-Nya, yang telah disediakan oleh-Nya bayaran dan balasan yang tidak bisa disamai dengan apapun yang dapat diindera oleh manusia.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (TQS al-A’raaf [7]: 96)
…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (TQS at-Thalaaq [65]: 2-3)
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” (TQS al-Baqarah [2]: 25)
wallahu a’lam bi ash-shawab
follow @felixsiauw

Lemah Lembut itu Kekuatan Nan Perkasa

kita perlu beristighfar atas kekurangan kita masing-masing, kelemahan diri kita dan kurangnya usaha dakwah kita hingga ummat Muhammad saw pada masa ini menghadapi berbagai masalah dalam berbagai rupa.
Zaman ini ummat Muslim dihajar habis-habisan oleh pemikiran kaum yang tidak suka dengan Islam, semisal terorisme, sekulerisme, pluralisme, demokrasi dan liberalisme. Dijangkiti pula oleh penyakit dari segi Harta, Tahta, Wanita. Ditambah pula dengan kaum remajanya yang dirusak oleh perang pemikiran (ghazwul fikri) dalam bentuk 3F; Food, Fun dan Fashion.
Seolah tidak cukup dengan keberadaan serangan dari luar ini, kaum Muslim menambah derita dan sengsara dengan melakukan permusuhan internal. Saling mencela dan memfitnah sudah jadi kontes tanpa akhir. Melaknat dan membuka aib laksanan rantai pembalasan dendam tanpa akhir, keduanya keras kepala dengan pembenaran “kami begitu karena anda begitu, kami berhenti bila anda berhenti” atau dengan slogan “pembalasan itu harus lebih kejam”.
Satu kelompok menjelek-jelekkan kelompok yang lainnya, dan kelompok lainnya merasa dirinya sendirilah yang benar dan yang lain sesat. Satu gerakan merasa dialah satu-satunya yang paling berjasa sementara gerakan yang lain menafikkan kebaikan gerakan yang satu. Senang bila partai lain terjengkang sementara satu partai lain bisa berdiri bahagia diatasnya seraya berkata “Makanya!”
Sudahlah dimusuhi, kita memusuhi diri sendiri
Sudahlah jatuh, ditimpa tangga, ditabrak truk lagi
Apalagi pada saat ini, sosial media telah menjadikan semua orang punya cara untuk mengumumkan diri. Bila dahulu kala metode komunikasi adalah satu arah, kini komunikasi tanpa tahu arah. Bila dahulu kala hanya pengemban dakwah yang sudah teruji yang bisa menyampaikan ide, sekarang siapapun bisa menyampaikan walaupun dirinya sendiri tak memahami apa yang dibicarakan.
Sebagian memang bagus hasilnya, namun sebagaian lagi tidak
Dunia maya memungkinkan arus pemikiran bertukar deras. Siapapun bisa mempublikasikan pemikiran dan siapapun bisa membantah, menyangkal, menghina, mencela, melaknat dan menjatuhkan. Ada orang yang merasa hebat bila bisa membungkam oang lain dalam media sosial, ada orang yang merasa paten bila bisa menyakiti saudaranya di media sosial.
Dan kata-kata kasar sudah menjadi keseharian dalam hidup kita
Saya tidak perlu mengambil contoh, karena tidak santun dalam tulisan ini. Juga anda sudah bisa mengaksesnya kapan saja dan dimana saja saat ini. Walaupun penggemar kata-kata kasar ini jumlahnya tidak banyak, namun mereka —sialnya— persisten (baca: keras kepala).
Sepertinya orang yang menderita kecanduan kata-kata kasar ini mendapatkan semacam kepuasan —adrenalin atau apalah— saat mereka berhasil menyakiti orang lain dengan kata-katanya. Mungkin semisal sadisme lisan, senang bila orang terluka karena lidahnya (dalam kasus sosial media yaitu apa yang dia tulis).
Setelah banyak mengamati perilaku-perilaku semisal ini, hampir-hampir kami berkesimpulan bahwa kegemarn akan kata-kata kasar ini bagaikan penyakit menular dan membuat kecanduan. Pelaku pasti akan ketagihan untuk megucapkan kata-kata kasar, dan biasanya orang yang berkumpul bersama-sama mereka juga mendadak senang berkata-kata kasar.
Padahal kata-kata kasar itu tidak mematikan kecuali bagi empunya, karena telinga pemilik kata-kata kasarlah yang paling dekat dengan tajam lidahnya. Memang betul, bila tajam lidahnya biasanya tumpul akalnya.
Bila lelaki yang berlisan kasar, maka itu akan merendahkan martabatnya. Namun bila wanita yang berlisan kasar, tentu itu lebih mengerikan lagi. Hilanglah segala keanggunannya, kemuliaan dan kehormatan dirinya, enggan dan pantang bagi lelaki mendekati.
Mengapa? Karena lisan itu ukuran akal. Lisan kita adalah apa yang senantiasa kita baca, kita dengar dan kita pikirkan. Apa yang masuk itu jualah yang keluar. Maka orang-orang yang berlisan kasar penuh serapah pastilah bukan Al-Qur’an yang dia daras.
Bila kita sering mencermati Al-Qur’an dan kisah-kisah Rasulullah serta para sahabat. Kita akan terenyuh dibawa, melarut didalam arus keindahan akhlak dan santun perilaku mereka. Generasi terbaik tanpa tanding karena tangis merendah mereka kala malam, kesempurnaan hidup mereka tatkaka siang, dan keimanan mereka sepanjang hidup
Kisah Rasulullah adalah pertunjukan paling memukau. Linang airmata kita yang jadi saksi kesabaran Rasulullah Muhammad saw, manusia terbaik yang pernah berjalan di muka bumi ini. Segala puji milik Allah yang menurnkan manusia yang diberi puji-pujian oleh manusia karena sifatnya yang paling terpuji.
Apalagi Al-Qur’an yang tiap hurufnya adalah kebaikan, merangkai kata-kata penuh hikmah dan kalimat penuh keberkahan. Tiap ayat adalah alunan yang lebih indah daripada sastra manapun, menjelma menjadi paragraf-paragraf penuh arti. Ia adalah surat cinta mesra dari Allah Pencipta Semesta Alam.
Duhai, bagaimana mungkin jiwa yang penuh dengan ilmu dan iman bisa mengeluarkan kata-kata kasar? Tidak mungkin.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS Ali Imraan [3]: 159)
Begitulah sifat Rasulullah yang dijelaskan Allah melalui Al-Qur’an, dia lemah lembut, tidak keras dan berhati kasar, pemaaf dan pengampun, serta senang meminta pendapat dalam satu urusan.
Kelembutan itu adalah rahmat daripada Allah yang diberikan pada hamba pilihan-Nya
إنَّ فيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ : الْحِلْمُ وَالأنَاةُ
“Sesungguhnya pada dirimu ada dua perangai yang dicintai Allah yaitu ketenangan dan ketelitian” (HR. Muslim)
إِنَّ اللهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ ، وَيَعْطِي عَلَى الرِّفْقَ مَا لاَ يَعْطِي عَلَى الْعُنْفِ ، وَمَا لاَ يَعْطِي عَلَى سِوَاهُ
“Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan. Dia memberikan pada kelembutan, apa-apa yang tidak diberikan pada sikap kasar, dan tidak pula Dia memberikan pada yang selainnya”. (HR Muslim)
Rasulullah saw juga bersabda,
عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ ، وَإِيَّاكَ وَالْعُنْفِ ، وَالْفَحْشِ ، إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِيْ شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ ، وَلاَ يَنْزِعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Wajib bagimu untuk berbuat lemah lembut, berhati-hatilah dari sikap kasar dan keji, sesungguhnya tidaklah sikap lemah lembut ada pada suatu perkara kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, melainkan akan memburukkan perkara tersebut”. (HR Muslim)
Dari Jarir bin Abdillah ra, Rasulullah saw bersabda,
مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقَ ، يُحْرَمُ الْخَيْرَ كُلَّهُ
“Barang siapa yang diharamkan baginya kelembuta, diharamkan baginya kebaikan seluruhya” (HR Muslim)
Demikianlah kelembutan adalah kekuatan tersendiri. Bila ia ada pada Muslimah maka itu adalah tempatnya, namun bila ia dimiliki lelaki maka Rasulullah pastilah teladannya.
Bila niat kita untuk berdakwah lalu kita melegitmasi kata-kata kasar, maka kita harus mengetahui bahwa Rasulullah tiada pernah mencontohkannya. Rasulullah tiada pernah beramal dengannya. Banyak diantara riwayat yang menunjukkan pada kita bahwa Rasulullah menegur kaum kafir dengan lembut, pun menegur kaum Muslim dengan lebih lembut.
Karena yang benar akan dianggap salah bila disampaikan secara kasar, maka jadilah lembut dalam menyampaikan yang benar.
find me @felixsiauw

YAKIN

Assalamualaikum
Segala Puji hanya milik Dzat yang Maha Mulia, yang ditanganNya tergenggam nyawa-nyawa seluruh mahluk semesta alam..yang Maha Kekal sebelum segala sesuatunya ada, dan akan tetap Kekal setelah segala sesuatunya tiada.Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya.Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita.

Shalawat dan Salam kepada Baginda Rasulullah SAW, Kekasih Allah juga para ahlul bait dan para sahabat2 beliau yang kita sebagai ummatnya, saudara seIman mereka di masa sekarang ini belum pernah melihatnya tapi tetap merasakan kehadirannya dan senantiasa merindukan perjumpaan dengannya.

Saudaraku Seiman, Tujuan Allah SWT hantar kita dibumi ini semata-mata hanya untuk beribadah dan membetulkan "Yakin" kita, "Iman" kita kepadaNya. Bahkan ulama kita sampaikan jika haji kita tidak betul maka Insya Allah akan diganti dengan umrah, jika zakat kita tidak betul maka akan diganti dengan sedekah, jika puasa (Wajib) kita tidak betul maka akan diganti dengan puasa-puasa Sunnah, jika sholat (Wajib) kita tidak betul maka akan diganti dengan sholat sunnah tapi kemanakah akan diganti jika "Yakin" atau "Iman" kita kepada Allah Rusak?

Seorang bayi yang baru lahir, merasa tidak punya kekuatan apa-apa, merasa sangat lemah bahkan hanya satu bahasa yang ia ketahui hanya menangis ketika ia berhajat sesuatu, tidak bicara banyak hanya menangis saja menunjukkan kelemahan dan ketidakberdayaannya maka ibunyapun menyelesaikan seluruh masalahnya.

Sang bayi yakin ibunya tahu akan permaslahannya dan juga tahu akan jalan keluar dari permasalahannya.

Seorang anak yang diajak ke pasar oleh ibunyapun tidak segan2 ketika menginginkan benda-benda yang ia sukai, karena yakin akan ibunya yang ikut bersamanya maka sang anakpun tinggal tunjuk benda-benda yang ia sukai maka ibunyapun menyelesaikan semua permasalahnya.

Ulama kita sampaikan andaikan hubungan kita kepada Allah seperti halnya hubungan sang bayi kepada ibunya ini maka tidak akan ada masalah yang tidak selesai. Semua permasalahan akan selesai dengan waktu yang singkat.

Akan tetapi ketika sang bayi ini besar, sudah merasa punya kekuatan, sudah yakin dengan dirinya sendiri, sudah yakin akan asbab pekerjaannya maka lama kelamaan ia pun lupa lagi dengan menangis. lupa akan darimana asal dia sebenarnya.

Beginilah "Iman" kita hari ini, ketika kita punya masalah maka kita "Yakin" permasalahan kita akan selesai dengan kekuatan kita, dengan asbab pekerjaan kita dan segala sesuatu selain Allah, sudah lupa dengan yang namanya menangis minta pertolongan Allah. Maka masalahpun tidak kunjung selesai bahkan mungkin malah semakin parah dari hari kehari.

"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan"
An Naml :62

Dari Abu Al ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata : Pada suatu hari saya pernah berada di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,
beliau bersabda : "Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat : Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah."

"Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu."
"Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Segenap pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering."
(HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain hasan shahih.)

Rasulullah SAW memberikan nasehat beliau bahwa tidak akan menimpa sesuatu kepada seorang hamba ataupun mahluk jika hal tersebut tidak dalam genggaman Allah SWT.

Ketika seorang hamba sudah merasa "Yakin" akan dirinya sendiri, "Yakin" akan perdagangannya, "Yakin" akan pertaniannya, "Yakin" akan ilmunya maka Allah tidak akan memberikan NusrahNya (Pertolongan) bahkan Allah akan melaknat dan menghancurkan mereka.

"Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ´Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah?. Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata, maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." At Taubah :70

Permasalahan yang dialami manusia hari ini adalah permasalahan "Iman" yang tidak betul, "Yakin" yang tidak betul kepad Allah, maka kehidupanpun terasa susah dan segala sesuatu yang dijalani akan terasa sempit.

" Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-KU, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan buta ". (QS Thaha : 124).

Saudaraku seiman pada hakekatnya kita ini dalam sebuah perjalanan yang pasti dan pasti akan berakhir, dan akan menuju ke terminal selanjutnya dimana seorang yang berbahagia maka ia akan beruntung selama-lamanya dan orang yang menderita maka ia akan celaka selama-lamanya.

Seorang yang hendak bepergianpun dari satu kota ke kota lainnya maka pasti dan pasti ia akan menyiapkan bekal sebanyak dan secukup mungkin untuk persiapan dalam perjalanan yang akan ia tempuh. Maka suatu kebodohan apabila kita yang cepat atau lambat akan mati ini tidak mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk suatu perjalanan yang sangat panjang dimana segala sesuatunya akan diminta akan pertanggungjawabannya.

Semoga Allah SWT mengekalkan hidayah dalam diri kita hingga nafas terakhir yang kita hembuskan, semoga Allah menggunakan kita untuk perjuangan AgamaNya dan menjadikan kita asbab tersebarnya hidayah ke seluruh alam.

Akhy Fillah sudah lama sejak pesan terakhir yang ana kirimkan, ana memohon maaf sebesar-besarnya (Afwan Jiddan) karena kesibukan ana jadi pesan yang seperti biasanya ana kirimkan tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Buat Ihwa dan Akhwat seiman yg Insya Allah dicintai dan diRidhoi Allah SWT....untuk lebih banyaknya saudara2 qt yg menerima pesan da'wah ini mohon untuk mungundang teman2nya yang lain untuk dapat bergabung di Group "Iman dan Islam" ini..

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan dalam artikel ini dikarenakan kebodohan dan kekurangan ilmu saya sendiri.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Gunawan Arief

Bagaimana Khilafah Diruntuhkan?

1. hari ini, 3 maret 2012, 88 tahun sejak khilafah dihapuskan pada 3 maret 1924
2. bukan mengenang, namun mengambil makna agar memahami apa obat bagi kehancuran Khilafah Islam yg pernah menaungi seluruh Muslim
3. meniti sejarah memahami kesalahan masa lalu untuk jadi amaran bagi jalan yang dibangun di masa depan ketika menyambut kembalinya Khilafah
4. betul ucapan Ibnu Khaldun, bahwa peradaban itu seperti pendulum, awalnya tak terorganisir, lalu menjadi rapi, dan kembali lagi rapuh
5. begitu pula Islam, setelah menikmati zaman keemasan (Islamic Golden Age) pada kurun 750-1500, dari sana perlahan mengalami degradasi
6. Khilafah Abbasiyah menimati puncak keemasan sains dan teknologi, sementara Khilafah Utsmaniyah tandai keemasannya dengan wilayah terluas
7. masa Sultan Fatih Mehmed II dan Khalifah Suleyman Qanuni, Islam sudah sangat kuat, sayangnya tak digunakan utk perbaiki pemahaman Islam
8. maka pada masa Khalifah Suleyman, Islam mencapai puncak kejayaan dan luasan, Islam memiliki hegemoni di daratan maupun lautan
9. terlena oleh harapan kemenangan dan kemewahan hidup, pd 1683 pasukan Islam tertahan dan kalah menyakitkan di gerbang Vienna
10. itulah terakhir kalinya kaum Muslim lakukan jihad, tanpa disadari, ini adl satu faktor yg sebabkan lemahnya Islam dan bangkitnya barat
11. tak diragukan lagi, kejadian Vienna 1683 jadi titik tolak mundurnya Islam
12. saat jihad ditinggalkan, barat mulai ekspansi muliter dengan 3G (gold-gospel-glory), lalu menjajah negeri muslim
13. penyebab kedua runtuhnya Khilafah Islam adl karena ditinggalkannya bahasa arab sebagai bahasa Islam, sehingga lemahlah pemahaman Islam
14. sebagaimana jamak diketahui, Khilafah Islam berasal dari sultan2 mamalik, tentara2 ajam yang akhirnya jadi pemimpin kaum Muslim
15. masalah mulai muncul saat kaum mamalik ini tak menjadikan bahasa arab sebagai bahasa ibu kecuali pada sultan2 yg sedikit
16. terjadilah pemisahan “potensi Islam” dan “potensi bahasa arab” yang merupakan pokok dari pengetahuan dan ilmu dalam Islam
17. rendahnya pemahaman Islam akibat ditinggalkannya bahasa arab dapat terlihat ketika Al-Qaffal menutup pintu ijtihad, sehingga ummat resah
18. permasalah mulai muncul ditengah ummat tanpa ada penyelesaian, “apakah TV halal atau haram?”, “bolehkah Al-Qur’an dicetak?” dan semisal
19. lengkap kemunduran berpikir kaum Muslim tatkala diserang oleh filsafat persia dan yunani yang menyusup dalam pikir kaum Muslim
20. filsafat persia sangat nyata pada pemikiran tasawuf pd masa itu, penyucian diri dgn cara menyiksa fisik sebagai ganti ketinggian ruh
21. filsafat yunani pun nyata menyerang pemahaman tentang taqdir, qadha-qadar, hingga melahirkan fitnag khalqul qur’an gaya mu’tazilah
22. saat kondisi pemahaman ummat melemah dan ketakwaan mereka pada Allah mulai memudar, serangan2 barat diintensifkan
23. akhir abad ke-16, para misionaris mulai mengacaukan pemahaman ummat, dumulai di malta, tugas mereka membuat ragu ummat akan ajaran Islam
24. prancis dan inggris, serta amerika urun rembuk pula pada abad 18-19, menabur benih kehancuran dengan menanam paham nasionalisme
25. paham nasionalisme disebarkan hingga kaum Muslim mengelompokkan diri sbg arab, turki atau mesir, daripada menganggap mereka satu Muslim
26. salah satu kota besar tempat dakwah nasionalisme ini adalah di beirut, American University of Beirut misalnya dibentuk pd 1866
27. sebab selanjutnya keruntuhan Khilafah juga terkait dengan serangan fisik, peperangan dan imperialisme serta melalui perjanjian2
28. perjanjian karlowitz 1699, passarowitz 1718, Belgrade 1739, Küçük Kaynarca 1774, semuanya mengerat habis wilayah Khilafah Utsmani
29. russia mengerat wilayah Khilafah di utara sampai berbatasan dengan laut hitam di masa Catherine
30. sementara prancis menjajah mesir pd 1698, aljazair pd 1830, tunisia pd 1881, moroko pd 1912
31. inggris mengambil wilayah india, cina barat, sudan, dan akhirnya merebut mesir dari prancis, kaum Muslim seperti hidangan yg direbutkan
32. ditengah-tengah kekacauan ini, internal Muslim goyah karena seringnya pemberontakan yg dilakukan oleh pasukan inti yeniseri
33. pembubaran pasukan yeniseri oleh Khalifah Mahmud II pd 1826 menambah daftar panjang penyebab lemahnya Islam dan lemahnya pasukannya
34. saat pasukan yeniseri bubar, maka pengaruh barat yang deras masuk memaksa kaum Muslim mengadakan pembaruan militer dan hukum
35. reformasi inilah yg dinamakan ‘tanzimat’ sebuah reformasi yg agaknya lebih cenderung kepada sekuleriasi Khilafah Islam
36. pasca tanzimat ini, Khilafah mulai mengadopsi sistem keuangan, hukum sipil dan hukum pidana Prancis
37. reformasi militer berdasarkan sistem militer prancis dan swedia, sehingga militer kaum Muslim mulai dikuasai secara tak langsung
38. hapuskan jizyah, dirikan pasar saham, non-muslim diizinkan jadi tentara reguler, boleh dirikan universitas2 barat, dan dirikan parlemen
39. selain itu juga dibuat hemayun script, lalu terapkan sistem parlementer, membagi dua mahkamah, dan mengekor hukum positif barat
40. bersamaan dengan itu, benih2 nasionalisme mulai tumbuh di dunia Islam, fatatul turk (pemuda turki), fatatul arab (pemuda arab) buktinya
41. kaum pemuda berlandaskan nasionalisme ini mulai menyerukan disintegrasi Islam berdasar etnis, semisal gerakan ittihad wa taraqiy turki
42. dan gerakan2 ini dapat sambutan dan sokongan hangat dari loji2 freemasin di yunani, dan membiayai mereka, izinkan rapat di loji mereka
43. masya Allah, begitulah kaum Muslim dikerat dengan pisau nasionalisme, ukhuwah dinomordiakan warna kulit dan bentuk wajah
44. tokoh2 antek barat laksana jamaluddin al-afghani pun diorbitkan untuk menolak Khilafah dan munculkan pan-arabisme (persatuan etnis arab)
45. khusus jamaludiin ini, Khalifah Abdul Hamid II dlm catatan hariannya menyebutnya “pelawak” dan orang yang sangat berbahaya
46. dan pukulan pamungkas dari barat datang ketika PD1 1914-1917, kaum Muslim terjebak perang melawan sekutu dan kalah total
47. maka lewat perjanjian sykes-picot (inggris-prancis) wilayah Islam secara formal dikerat penjajah, dipecah belah
48. antek inggris lawrence of arabia menginisiasi pemberontakan negeri2 arab di syam pada 1916-1918, muncullah negeri2 baru
49. termasuk ibnu saud yg didukung melakukan pemberontakan, serta raja faisal yg memimpin “revolusi arab” juga disupport inggris
50. maka inggris menggariskan wilayah2 kaum Muslim, dan mengerat mereka menjadi satuan2 yg lemah
51. lewat inggris pula mustafa kemal berhasil mengganti Khilafah Utsmani menjadi Republik Turki, dan Khilafah resmi dihapus pd 3 Maret 1924
demikian pembahasan runtuhnya khilafah, insya Allah besk kita lanjutkan ke “apa yang harus kita lakukan sekarang?” :)
diambil dari twitter @felixsiauw,

Hak Istri atas Suaminya (Kewajiban Suami terhadap Istrinya)

Dari Anas bin Malik ra berkata :

“Rasulullah saw ditanya : “Siapakah orang mukmin yang paling sempurna imannya ?” Beliau bersabda : “Mereka yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya.”
Dari Umar ra dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda :
“Masing-masing dari kamu semua adalah pemimpin, dan masing-masing dari kamu semua akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam (penguasa) yang diikuti oleh orang banyak adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin atas penghuni rumahnya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap mereka. Seorang hamba adalah pemimpin dalam harta tuannya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Ingatlah, masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing dari kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya.”

Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau bersabda :

“Barangsiapa yang mengawini seorang perempuan dengan maskawin yang telah ditentukan, sedangkan ia berniat untuk tidak memenuhinya, maka ia berbuat zina, dan barangsiapa yang mempunyai hutang sedangkan ia berniat untuk tidak mengembalikannya, maka ia adalah pencuri.”

Dari Al Hasan Bashri dari Nabi saw :

“Berpesan-pesanlah yang baik dengan para istri, karena sesungguhnya mereka tidak memiliki sesuatu apapun atas diri mereka sendiri di sisimu, dan sesungguhnya kamu mengambil mereka dengan amanah Allah dan kamu menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimah Allah Swt.”

Hak istri yang harus dilakukan oleh suaminya itu ada lima , yaitu :
1. Suami harus mengerjakannya di balik tabir (di dalam rumah) dan tidak membiarkan istrinya keluar karena istri itu merupakan aurat, dan keluarnya di hadapan orang banyak menyebabkan dosa dan merusak kesopanan.
2. Suami harus mengajarinya ilmu pengetahuan yang wajib diketahui istrinya seperti cara berwudhu, shalat dan puasa.
3. Harus memberinya makanan yang halal karena daging yang tumbuh dari makanan yang haram itu akan cair dengan api neraka.
4. Tidak boleh menganiayanya karena istri merupakan amanah baginya.
5. Apabila timbul perasaan yang tidak baik, hendaklah sabar dan anggaplah sebagai peringatan baginya, jangan sampai terjadi yang lebih bahaya daripada apa yang telah terjadi.
Diceritakan bahwa ada seseorang datang kepada Umar bin Al Khaththab ra untuk mengadukan keadaan istrinya. Ketika ia sampai di pintu rumah Umar, ia mendengar Ummu Kaltsum istri Umar sedang ribut dengan Umar. Orang itu lalu berkata : “Saya ingin mengadukan tentang kelancangan istriku terhadap aku, akan tetapi aku melihat Umar juga mengalami hal yang sama.” Kemudian ia kembali, akan tetapi Umar ra memanggilnya dan menanyakan apa maksud kedatangannya. Orang itu berkata : “Sebenarnya saya ingin mengadukan kepadamu tentang keadaan istriku, akan tetapi karena saya mendengar hal serupa dalam rumah tanggamu, maka saya kembali.”

Umar ra berkata : “Kita harus memaafkannya karena ia mempunyai beberapa hak yang harus kita laksanakan terhadapnya. Pertama, ia merupakan penghalang bagiku dari api neraka, di mana hatiku merasa tenteram dan jauh dari hal yang haram. Kedua, ia menjadi penjaga rumah ketika aku pergi dan ia pula yang menjaga hartaku. Ketiga, ia menjadi tukang cuci pakaianku. Keempat, ia menjadi ibu bagi anak-anakku. Kelima, ia menjadi tukang masak makananku.” Orang itu lalu berkata : “Istriku juga begitu, maka apa yang engkau maafkan atasnya, saya juga memaafkannya.”

Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda :

“Ada empat jenis nafkah (belanja) yang nanti pada hari kiamat seseorang tidak akan dihisab dengannya, yaitu : nafkah untuk kedua orang tuanya, nafkah untuk buka puasanya, nafkah untuk makan sahurnya dan nafkah untuk keluarganya.”

“Dinar itu ada empat macam, yaitu : dinar yang kamu nafkahkan pada jalan Allah Swt, dinar yang kamu berikan kepada orang-orang miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak, dan dinar yang dinafkahkan untuk keluargamu. Yang paling banyak pahalanya adalah dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu.”

Hak Suami atas Istrinya 1 (Kewajiban Istri terhadap Suaminya)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah :

“Ada seorang Badui datang kepada Nabi saw lalu berkata : “Sesungguhnya aku telah masuk Islam, maka tunjukkanlah kepadaku sesuatu yang dapat menambah keyakinan.” Beliau bertanya : “Apa yang kamu inginkan ?” Ia berkata : “Panggilah pohon itu datang kepadamu.” Beliau bersabda : “Pergilah kamu dan panggillah pohon itu.” Ia langsung pergi dan berkata kepada pohon itu : “Penuhilah panggilan Rasulullah itu.” Pohon itu lalu miring ke satu sisi lantas akar-akarnya terangkat, kemudian miring ke sisi yang lain, lalu maju dan mundur sehingga akar-akarnya terangkat, kemudian berjalan dengan membawa akar-akar dan dahan-dahannya hingga sampai kepada Nabi saw dan mengucapkan salam kepada beliau.

Orang Badui itu berkata : “Cukup-cukup”. Lalu beliau memerintahkan kepada pohon itu untuk kembali dan pohon itu kembali ke tempatnya, lalu akar-akarnya menancap lagi ke tempat semula lantas pohon itu tegak kembali. Orang Badui itu berkata : “Wahai Rasulullah, izinkanlah saya untuk mencium kepala dan kedua kakimu.” Maka beliaupun mengizinkan kepadanya untuk mencium kepala dan kedua kaki beliau. Ia berkata lagi : “Bolehkah saya sujud kepadamu ?” Beliau bersabda : “Janganlah kamu bersujud kepadaku dan seseorang itu tidak boleh bersujud kepada salah seorang makhluk. Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud, niscaya aku perintahkan kepada istri untuk sujud kepada suaminya sebagai penghormatan bagi hak suami.”

Atha meriwayatkan dari Ibnu Umar ra di mana ia berkata :

“Ada seorang perempuan datang kepada Nabi saw dan berkata : “Wahai Rasulullah, apakah hak suami atas istrinya (kewajiban istri atas suaminya) ?” Ia tidak boleh berpuasa satu hari saja, kecuali atas izin suaminya kecuali puasa Ramadhan”, lalu pada riwayat lain disebutkan, ketika Rasulullah berkhutbah di Mina adalah :

“Wahai manusia, sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istri-istrimu, dan istri-istrimu juga mempunyai hak atas kamu. Di antara hakmu (yang harus dilakukan) atas mereka adalah bahwa mereka harus memelihara tempat tidurmu dan tidak mengizinkan seseorang yang tidak kamu sukai masuk ke dalam rumahmu, dan mereka tidak boleh melakukan kekejian yang nyata. Apabila mereka melakukan yang demikian itu, maka Allah memperbolehkan kamu untuk memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak melukai. Dan di antara hak mereka (yang harus dilakukan) atas kamu adalah memberikan pakaian dan nafkah yang layak.”

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda :

“Sesungguhnya istri itu apabila ia mengerjakan shalat lima waktu, puasa pada bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya dan patuh kepada suaminya, maka ia boleh masuk dari pintu-pintu surga yang ia kehendaki.”
“Seandainya dari satu lubang hidung suami mengalir darah dan dari lubang hidung yang lain mengalir nanah, lalu istrinya mencucupnya, niscaya ia belum memenuhi hak yang harus dilakukan kepada suaminya.”

ADAB BERHIAS



1. Kebersiahan adalah sebagian dari iman

2. 10 perkara dari sunnah kebersihan : Memotong kumis, memanjangkan janggut, bersiwak, gurah (menghirup air kehidung lalu mengeluarkannya), membersihkan celah-celah jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, beristinja` dengan air dan berkumur. (H.R. Bukhari)

3. Dianjurkan agar menjaga keindahan dan kerapian rambut

4. Tidak dibolehkan menyisir rambut terlalu sering

5. Wanita dilarang mencukur rambutnya seperti laki-laki

6. Tidak diperbolehkan mencukur sebagian rambut saja (dipuncung atau dijambul) dan membiarkan sebagian rambut lainyya walaupun kepada anak-anak (H.R Bukhari, Tirmizi dan Nasa`I).

7. Rambut yang paling panjang bagi laki-aki adalah sebatas pundak (H.R Muslim)

8. Disunnahkan menyisir rambut dengan tangan kanan (H.R Muslim)

9. Tidak diperbolehkan sama sekali mencabut uban, walaupun hanya satu helai. Baik dari rambut ataupun janggut (H.R Muslim, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu majah ).

10. Diperbolehkan menyemir rambut atau janggut dengan warna selain dari warna hitam

11. Orang yang menyemir rambut dengan warna hitam tidak akan mencium bau surga.

12. Disunnahkan bagi laki-laki agar mencukur kumis dan memanjangkan janggut.(H.R Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah)

13. Batsan diperbolehkannya memotong janggut adalah sebatas genggaman tangan.

14. Wanita dibolehkan mewarnai kukunya dengan henna / inai

15. Diharamkan mencukur alis, membuat tahi lalat palsu, membuat tato, dan mengikir gigi.

16. Tidak boleh memanjangkan kuku, karena akan menjadi tempat bersarangnya syetan.

17. Wanita diharamkan berhias keluar rumah dan menarik hati laki-laki yang bukan mahramnya.

Sumber : http://takaza.blogspot.com