Dari Anas bin Malik ra berkata :
“Rasulullah saw ditanya :
“Siapakah orang mukmin yang paling sempurna imannya ?” Beliau bersabda :
“Mereka yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya.”
Dari Umar ra dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda :
“Masing-masing
dari kamu semua adalah pemimpin, dan masing-masing dari kamu semua akan
ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam (penguasa) yang diikuti
oleh orang banyak adalah pemimpin dan akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin atas penghuni
rumahnya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap mereka.
Seorang hamba adalah pemimpin dalam harta tuannya dan ia akan ditanya
tentang kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah
suaminya dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Ingatlah,
masing-masing dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing dari kamu akan
ditanya tentang kepemimpinannya.”
Dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau bersabda :
“Barangsiapa
yang mengawini seorang perempuan dengan maskawin yang telah ditentukan,
sedangkan ia berniat untuk tidak memenuhinya, maka ia berbuat zina, dan
barangsiapa yang mempunyai hutang sedangkan ia berniat untuk tidak
mengembalikannya, maka ia adalah pencuri.”
Dari Al Hasan Bashri dari Nabi saw :
“Berpesan-pesanlah
yang baik dengan para istri, karena sesungguhnya mereka tidak memiliki
sesuatu apapun atas diri mereka sendiri di sisimu, dan sesungguhnya
kamu mengambil mereka dengan amanah Allah dan kamu menghalalkan kemaluan
mereka dengan kalimah Allah Swt.”
Hak istri yang harus dilakukan oleh suaminya itu ada lima , yaitu :
1.
Suami harus mengerjakannya di balik tabir (di dalam rumah) dan tidak
membiarkan istrinya keluar karena istri itu merupakan aurat, dan
keluarnya di hadapan orang banyak menyebabkan dosa dan merusak
kesopanan.
2. Suami harus mengajarinya ilmu pengetahuan yang wajib diketahui istrinya seperti cara berwudhu, shalat dan puasa.
3. Harus memberinya makanan yang halal karena daging yang tumbuh dari makanan yang haram itu akan cair dengan api neraka.
4. Tidak boleh menganiayanya karena istri merupakan amanah baginya.
5.
Apabila timbul perasaan yang tidak baik, hendaklah sabar dan anggaplah
sebagai peringatan baginya, jangan sampai terjadi yang lebih bahaya
daripada apa yang telah terjadi.
Diceritakan bahwa ada seseorang
datang kepada Umar bin Al Khaththab ra untuk mengadukan keadaan
istrinya. Ketika ia sampai di pintu rumah Umar, ia mendengar Ummu
Kaltsum istri Umar sedang ribut dengan Umar. Orang itu lalu berkata :
“Saya ingin mengadukan tentang kelancangan istriku terhadap aku, akan
tetapi aku melihat Umar juga mengalami hal yang sama.” Kemudian ia
kembali, akan tetapi Umar ra memanggilnya dan menanyakan apa maksud
kedatangannya. Orang itu berkata : “Sebenarnya saya ingin mengadukan
kepadamu tentang keadaan istriku, akan tetapi karena saya mendengar hal
serupa dalam rumah tanggamu, maka saya kembali.”
Umar ra berkata :
“Kita harus memaafkannya karena ia mempunyai beberapa hak yang harus
kita laksanakan terhadapnya. Pertama, ia merupakan penghalang bagiku
dari api neraka, di mana hatiku merasa tenteram dan jauh dari hal yang
haram. Kedua, ia menjadi penjaga rumah ketika aku pergi dan ia pula yang
menjaga hartaku. Ketiga, ia menjadi tukang cuci pakaianku. Keempat, ia
menjadi ibu bagi anak-anakku. Kelima, ia menjadi tukang masak
makananku.” Orang itu lalu berkata : “Istriku juga begitu, maka apa yang
engkau maafkan atasnya, saya juga memaafkannya.”
Anas bin Malik ra meriwayatkan dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda :
“Ada
empat jenis nafkah (belanja) yang nanti pada hari kiamat seseorang
tidak akan dihisab dengannya, yaitu : nafkah untuk kedua orang tuanya,
nafkah untuk buka puasanya, nafkah untuk makan sahurnya dan nafkah untuk
keluarganya.”
“Dinar itu ada empat macam, yaitu : dinar yang
kamu nafkahkan pada jalan Allah Swt, dinar yang kamu berikan kepada
orang-orang miskin, dinar yang kamu belanjakan untuk memerdekakan budak,
dan dinar yang dinafkahkan untuk keluargamu. Yang paling banyak
pahalanya adalah dinar yang kamu belanjakan untuk keluargamu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar