Dakwah Jihad Yang Besar
Kalau melihat ayat yang turun pertama kali
tentang jahad adalah surat Al Furqon 52.
Maka janganlah kamu mengikut orang-orang
kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang
besar.
Ayat ini Makiyah artinya tak ada peperangan di
Makkah maka Alloh perintahkan : “ Kuffu Aidiyakum / Tahanlah tangan kalian….
“
Sehingga ayat jihad pertama adalah ayat Da’wah
dengan Al Quran. Dan terbukti semua sahabat kerja Da’wah semua di Makkah
sehingga sedikit demi sedikit jumlah mereka semakin banyak.
Bahkan pada saat diboikot di Syi’ib Abi Thalib
maka turun surat Yusuf 108 yang mengangkat sahabat / ummat ini jadi
Da’i.
Katakanlah: “ inilah jalan (agama) ku, aku dan
orang-orang yang mengikuti mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah / yakin
yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.
“
Maulana Ahmad Bahawalpur katakan : jangan kamu
berperang dengan orang kafir sebelum kamu menda’wahkannya. Kalian bisa
dipentungi mereka karena bantuan Alloh SWT bukan dalam peperangan tetapi dalam
da’wah.
Ibnu Abbas RA mengatakan : tidaklah Nabi SAW
memerangi suatu kaum melainkan menda’wahkannya terlebih dahulu.
Maulan Syamim bagitahu : Makna Sabilillah
adalah Terkumpulnya empat amalan Ambiya’ yakni Dakwah, Ta’lim Wa Ta’lum, Dzikir
Ibadat, dan Khidmad. Jika kurang satu bukanlah Sabilillah. Sebagaimana sholat
adalah kumpulan amalan berdiri, ruku’, sujud, dan duduk, maka jika kurang dari
padanya bukanlah shalat.
Karena amal ambiya ada 4 sesuai dengan Al
Baqoroh 129 : 129. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seseorang Rasul dari
kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah ( As-Sunnah) serta
mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana.
Maulana Ilyas Rah a beritahu Amal Nabi ada 4
:
1.
Da’wah
2.
Ta’lim Wat Ta’lum
3.
Dzikir ibadat
4.
Khidmad.
Ini merupakan Shuroh / gambaran kehidupan Nabi
SAW selama 24 jam. Dan inilah yang dinamakan Sabilillah.
Dalam kitab hayatussahabah banyak diriwayatkan
Sahabat buat Da’wah saat perang, ta’lim saat perang, Dzikir dan Ibadat saat
perang dan khidmad saat perang.
Hari ini Ummat islam memahami perang sebagai
Jihad padahal perang adalah efek dari Da’wah. Karena jika Nabi hantar suatu
pasukan / jamaah diperintahkan untuk menda’wahkan selama 3 hari jika mereka
menolak mereka harus bayar Jizyah 10 persen penghasilan mereka, barulah jika
mereka menolak juga langsung perangi.
Banyak orang hanya Ta’lim saja tak disertai
dengan Da’wah mendatangi orang, dan disertai Dzikir Ibadat, dan Khidmad merasa
sudah dalam Jihad sehingga mengutip hadits “ barang siapa yang pergi menuntut
ilmu dihitung Sabilillah. Nabi SAW
Amal Ambiya’ kini telah terpisah pisah. Orang
orang islam ada yang senang dengan Kajian Kajian Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih dan
banyak haraqah yang mengkaji Al Qur’an dan assunah saja tanpa berda’wah, atau
benci Majelis Thareqat dan para Intelektual yang fikir Fisik / bangunan /
Fasilitas orang islam (Khidmad).
Ada juga yang senang ikut Thareqat sehingga
berdiri Majilis Dzikir yang menjamur di Indonesia. Mereka ada yang mengaku
Naqsyabandi, Qodari, Saman dll.
Sehingga ketika disampai puncak thareqat yang
mereka yakini seolah tak perlu syariat lagi dan menganggap orang yang ngaji baru
ditingkat dasar agama sedangkan mereka merasa sudah Ma’rifat dengan Alloh
SWT.
Ada orang islam yang senang Khidmad, bangun
rumah sakit islam, bangun ekonomi islam, bangun masjid, bikin santunan anak
yatim dsb, dan tak suka dengan orang yang ekstreem menurut mereka artinya orang
yang kembali kepada Al Quran dan As-Sunnah saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar