Kamis, 10 Januari 2013

Ijtima Malaysia & Indonesia 2009 : Usaha Da’wah Insyaallah Akan Terus Berkembang

Dari melihat penyelenggaraan ijtima di Malaysia tanggal 9 – 12 Juli 2009 dan di Indonesia tanggal 18 – 20 Juli 2009, maka akan semakin terbersit keyakinan bahwa usaha da’wah ini insyaallah akan terus berkembang di seluruh penjuru dunia. Ini bisa dilihat dari jumlah jamaah yang hadir pada even itu dan jumlah jamaah yang dikeluarkan dalam ijtima tersebut.
ijtima malaysiaIjtima Malaysia, Foto Abdur Rahman Roslan

Di Malaysia, ijtima yang mengambil tempat di Sepang dihadiri tak kurang dari 200 ribu orang. Perdana Menteri Malaysia dan timbalannya juga hadir dalam ijtima tersebut.
Di Indonesia sendiri, jamaah yang datang ijtima dari pulau Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara, Bali dan pulau Jawa sendiri jumlahnya ribuan.
Kapal-kapal penumpang yang berangkat dari pulau-pulau di bagian timur di Indonesia banyak dipenuhi oleh rombongan ini. Begitu juga suasana di stasiun kereta api, di terminal,bandara, pelabuhan dan sebagainya, semuanya dipadati oleh rombongan ini. Beberapa ruas jalan di sekitar medan ijtima terdapat kemacetan yang luar dari  biasanya.
Jumlah jamaah yang hadir dalam ijtima tahun ini menutur data resmi, sebagaimana yang ditulis dalam blognya Pak Yudi adalah sekitar 104.500 orang, tercatat 1254 di antaranya adalah jamaah dari luar negeri.
Jamaah keluar yang terbentuk dari ijtima kali ini adalah sebanyak 2.517 Jamaah ; 35 orang keluar 1 Th, 13 Jamaah ke negara jauh, 54 jamaah ke IPB, 110 jamaah 4 bulan jalan kaki, 499 jamaah 4 bulan biasa,  48 jamaah 40H jalan kaki dan 1428 jamaah 40H. Selain itu tercatat pula 310 jamaah dengan masa kurang dari 40H.
Di Indonesia, usaha ini sudah berkembang cukup merata di seluruh pelosok nusantara. Jumlah mereka yang aktif dalam usaha da’wah ini insyaallah semakin lama akan semakin bertambah. Saat ini, hampir seluruh sudut wilayah republik ini, kehadiran usaha ini semakin terasa. Bahkan sampai ke sudut-sudut pulau terpencil, pelosok-pelosok pedesaan dan pucuk-pucuk gunung pun sudah banyak yang tersentuh oleh usaha ini.
Teman-teman penulis blog ini yang berasal dari sebuah wilayah pedesaan di salah satu kota di Jawa Tengah juga banyak yang sudah merasakan keberkahan usaha ini. Banyak di antara mereka yang sudah menapakkan jejak kakinya di berbagai bandara dunia. Kalau mereka tak pernah mencicipi usaha ini, dunia mereka paling-paling hanya sekitar rumah dan sawah saja, atau sesekali ke kota kabupaten terdekat saja.
Rintangan dan halangan dari pihak luar pun saat ini hampir bisa dikatakan sudah tidak ada lagi. Aparat pemerintah, pejabat, pengusaha, ulama, bahkan penjahat pun juga sudah banyak yang ikut usaha ini.
Tantangan terbesar saat ini justru datang dari pihak internal sendiri, yaitu  bagaimana setiap ahli jamaah bisa terus istiqamah bermujahadah dalam amalan-amalan intiqoli dan maqami, seperti yang telah digariskan oleh para masyaikh.
Dalam suatu kesempatan bayan, Ustadz Lutfi pernah mengatakan bahwa usaha da’wah ini insyaallah akan terus membesar. Tapi membesarnya bisa menuju kepada dua arah, pertama, membesar yang sehat dan kedua, membesar yang tidak sehat.
Membesar yang sehat adalah seperti membesarnya  anak bayi yang sedang tumbuh. Ia akan kelihatan segar, sehat dan menyenangkan banyak orang. Sebaliknya, membesar yang tidak sehat adalah seperti membesarnya satu mayat  yang tenggelam di air. Ia juga akan kelihatan membesar, tetapi besarnya adalah tidak segar dan akan menebarkan bau yang tidak enak.
Pilihan itu kini terletak kepada kita semua, kita mau pilih yang mana ? Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar