Sebelumnya, Maulana Muhammad Saad Kandahlawi juga dari India berkenan menyampaikan ceramah penutup, akhir bayan. Pertemuan itu sendiri ini dibuka pada tanggal 13 Januari 2012 lalu oleh Haji Abdul Wahab dari Pakistan.
Pertemuan (ijtima) dunia yang lebih
dikenal dengan nama Ijtima Bishwa merupakan ijtima yang ke-48, pertama
kali ijtima ini diselenggarakan pada tahun 1966.
Untuk tahun ini pertemuan dilaksanakan dalam dua tahap. Pertemuan di
atas adalah pertemuan tahap pertama. Tahap kedua akan dilaksanakan pada
tahap 20-22 Januari 2012. Pertemuan ini dibagi menjadi dua tahap karena
arena yang ada sudah tidak lagi mampu menampung jumlah jamaah yang
datang dalam pertemuan tahunan tersebut.
Jumlah jamaah yang hadir pada pertemuan serupa tahun 2010 lalu
berjumlah tak kurang dari 5 juta peserta. Pada tahun 2011 sekitar 5,5
juta jiwa. Tahun ini diperkirakan lebih dari itu. Pertemuan ini sering
disebut sebagai pertemuan terbesar kaum muslimin sedunia setelah ibadah
haji di Mekkah. Panjang satu shaf rakaat shalatnya saja bisa lebih dari
1,5 km.
Untuk membantu mengantur kelancaran dan keamanan jalannya ijtima, pemerintah Bangladesh mengerahkan tenaga keamanan sekitar 22.000 personil.
Sebagaimana ijtima-ijtima yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia lainnya, setiap ijtima adalah bertujuan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya jamaah yang siap dikirim ke seluruh penjuru alam.
Setelah pertemuan ini, akan dibentuk rombongan-rombongan jamaah yang bertugas untuk mendakwahkan dan mentablighkan agama. Mereka akan dikirim ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, aktivitas jamaah tablig juga sudah terlihat sejak lama. Pusat kegiatannya di Indonesia bertempat di Masjid Jami Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk 83 Jakarta. Setiap malam jumat di masjid tersebut selalu diadakan pertemuan mingguan yang dihadiri lebih dari 3.000 orang jamaah.
Semua lapisan masyarakat dari kalangan petinggi-rakyat jelatan, orang kaya-miskin, pintar-bodoh, terlihat pada pertemuan tersebut. Tujuan utama pertemuan mereka adalah untuk bersilaturahmi dan untuk belajar menghidupkan kembali agama di seluruh lapisan masyarakat.
Hampir setiap tahun, di Indonesia juga diselenggarakan ijtima nasional juga juga dihadiri oleh banyak puluhan ribu jamaah, juga tamu-tamu dari luar negeri. Terakhir, pertemuan nasional di Indonesia dilaksanakan pada bulan Juni 2011 lalu di Cikampek, di lahan bekas gudang mobil Timor.
Mudah-mudahan suatu saat kita semua bisa dipertemukan dalam medan ijtima dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar