Kamis, 10 Januari 2013

Ijtima Tongi (Bangladesh) 2012

Doa penutup, akhir munajat, yang dipanjatkan oleh Maulana Zubairul Hasan dari India, mengakhiri pelaksanaan tiga hari pertemuan umat Islam se dunia (13- 15 Januari 2012) yang diselenggarakan di atas lahan seluas 150 hektar di tepi sungai Turag, di kawasan Tongi dekat ibukota Bangladesh, Dhaka.
Sebelumnya, Maulana Muhammad Saad Kandahlawi juga dari India berkenan menyampaikan ceramah penutup, akhir bayan. Pertemuan itu sendiri ini dibuka pada tanggal 13 Januari 2012 lalu oleh Haji Abdul Wahab dari Pakistan.
Kerumunan jamaah dalam Ijtima di Bangladesh ( gambar http://news2d.com/)
Pertemuan (ijtima) dunia yang lebih dikenal dengan nama Ijtima Bishwa  merupakan ijtima yang ke-48, pertama kali ijtima ini diselenggarakan pada tahun 1966.
Untuk tahun ini pertemuan dilaksanakan dalam dua tahap. Pertemuan di atas adalah pertemuan tahap pertama. Tahap kedua akan dilaksanakan pada tahap 20-22 Januari 2012. Pertemuan ini dibagi menjadi dua tahap karena arena yang ada sudah tidak lagi mampu menampung jumlah jamaah yang datang dalam pertemuan tahunan tersebut.
Tenda yang digunakan oleh para jamaah (gambar : http://news2d.com/)
Para jamaah khusyu mendengarkan nasehat agama di bawah tenda (gambar : http://news2d.com/)
Jumlah jamaah yang hadir pada pertemuan serupa tahun 2010 lalu berjumlah tak kurang dari 5 juta peserta. Pada tahun 2011 sekitar 5,5 juta jiwa. Tahun ini diperkirakan lebih dari itu. Pertemuan ini sering disebut sebagai pertemuan terbesar kaum muslimin sedunia setelah ibadah haji di Mekkah. Panjang satu shaf rakaat shalatnya saja bisa lebih dari 1,5 km.
Para jamaah sedang menunaikan shlat (gambar : http://news2d.com/)
Lebih dari 17.000 orang jamaah luar negeri lebih dari 100 negara di dunia ini hadir dalam ijtima ini. Para ahli syura dan penanggung jawab Tabligh dari berbagai negara, termasuk Indonesia, hadir dalam ijtima ini. Mereka bermuzakarah & bermusyawarah untuk terus memajukan usaha dakwah ini, termasuk di dalamnya juga membahas berbagai permasalahan yang muncul di masing-masing negara.
Dari dalam negeri sendiri, hampir semua tokoh-tokoh penting negara tersebut selalu menyempatkan diri untuk hadir dalam ijtima ini, termasuk di antaranya presiden dan perdana menteri Bangladesh.
Untuk membantu mengantur kelancaran dan keamanan jalannya ijtima, pemerintah Bangladesh mengerahkan tenaga keamanan sekitar 22.000 personil.
Aparat keamanan diperbantukan untuk membantu kelancaran dan keamanan selama kegiatan (gambar :http://news2d.com/)
Penyelenggara pertemuan ini adalah sebuah organisasi yang mempunyai jaringan di seluruh dunia yang tujuan utamanya adalah agar umat Islam kembali mengamalkan agama sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Sebagaimana ijtima-ijtima yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia lainnya, setiap ijtima adalah bertujuan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya jamaah yang siap dikirim ke seluruh penjuru alam.
Setelah pertemuan ini, akan dibentuk rombongan-rombongan jamaah yang bertugas untuk mendakwahkan dan mentablighkan agama. Mereka akan dikirim ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, aktivitas jamaah tablig juga sudah terlihat sejak lama. Pusat kegiatannya di Indonesia bertempat di Masjid Jami Kebon Jeruk, Jalan Hayam Wuruk 83 Jakarta. Setiap malam jumat di masjid tersebut selalu diadakan pertemuan mingguan yang dihadiri lebih dari 3.000 orang jamaah.
Semua lapisan masyarakat dari kalangan petinggi-rakyat jelatan, orang kaya-miskin, pintar-bodoh, terlihat pada pertemuan tersebut. Tujuan utama pertemuan mereka adalah untuk bersilaturahmi dan untuk belajar menghidupkan kembali agama di seluruh lapisan masyarakat.
Hampir setiap tahun, di Indonesia juga diselenggarakan ijtima nasional juga juga dihadiri oleh banyak puluhan ribu jamaah, juga tamu-tamu dari luar negeri. Terakhir, pertemuan nasional di Indonesia dilaksanakan pada bulan Juni 2011 lalu di Cikampek, di lahan bekas gudang mobil Timor.
Mudah-mudahan suatu saat kita semua bisa dipertemukan dalam medan ijtima dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar